Di tengah kabut kehidupan, WALTER KEMPOWSKI menulis:
"Aku memang melihat Allah di suatu tempat di angkasa raya,
tetapi sangat jauh dan Dia memalingkan wajah-Nya dari kita. Dia tidak lagi berpartisipasi dalam sepak terjangnya hidup kita."
Benarkah apa yang dikatakan KEMPOWSKI di atas? Bila kita menelusuri hari-hari hidup kita masing-masing selama tahun yang silam dapatlah kita bertanya:
Apakah Allah dekat dengan kita?
Di awal tahun ini kita juga bertanya:Â
Bagaimana dengan perjalanan hidup pribadi kita selama ini?
HOLDERLIN mengatakan:
"Garis kehidupan itu macam-macam,
sebagaimana jalan dan batas-batas gunung."
Justru bila bertolak dari titik akhir, kita dapat memandangnya lebih penuh untuk lebih tuntas mengerti, bahwa hari hidup, pekan-pekan kesibukan. Bulan-bulan kegiatan, menjadi kesibukan tahunan. Langkah-langkah kecil menjadi perjalanan hidup,
penggalan-penggalan peristiwa menjadi sejarah hidup!
Saat-saat yang dinikmati menjadi horison pengalaman yang tak terhapuskan;
Adegan-adegan perjumpaan dengan siapa dan apa saja menjadi lingkup hidup.
Dari perspektif akhir ini, hidup kita menjadi satu tahun!
Apakah sisi gelap itu tidak bermakna?Â
WINSTONS CHURCHILL menegaskan:
"Cahaya itu indah, justru karena memiliki bayangan."
Demikian pula hidup manusia:
Hidup manusia akan lebih matang, lebih bergairah,
bermakna, lebih intensif justru karena pernah menerobos bayangan-bayangan gelap dalam hidup.
Atau seperti kata para penyair kehidupan:
"Bahwa bukan hanya kebahagian yang memperkuat sebuah cita-cita,
penderitaan pun memperkuatnya.
Bahwa bukan hanya kedamaian yang menyirami sebuah cita-cita,Â
bencana pun menyiraminya.
Kebahagiaan itu menjadi indah justru karena pernah menerobos jalan-jalan penderitaan.
Kesuksesan berakarkan rasa syukur mendalam justru karena pernah dibanting kegagalan."
Tuhan Adalah harapan kita!Â
CHARLES PEGUY mengatakan:Â
"Hanya karena ada harapan,
maka semua orang bersedia untuk senantiasa memulai sesuatu yang baru."
Apa yang boleh kita harapkan di tahun baru? Â
Satu doa dari Irlandia berbunyi:
Yang kuharapkah
Bukan supaya hidupku bebas dari duka derita
Bukan supaya jalan hidupmu ditaburi bunga mawar
Bukan supaya tak ada air mata membasahi pipimu
Dan tidak ada penyakit yang menyiksamu
Semuanya ini tidak kuharapkan bagimu.
Tapi, yang kuharapkan adalah
Supaya engkau senantiasa mengenangkanÂ
Hari-hari bahagia dalam hidupmu dengan rasa syukur.
Supaya dengan tabah menghadapi segala cobaan,
Juga bila beban hidupmu terasa berat
Juga bila sinar harapan mulai meredup.
Yang kuharapkan bagimu adalah
Semoga dalam susah dan senang
Senyum kerahiman Allah
Senantiasa menuntunmu
Kita tidak tahu ke mana Tuhan akan menuntun kita di tahun baru. Tetapi, yang kita tahu pasti yakni bahwa Dia yang sudah menuntun kita di tahun yang silam akan tetap menuntun kita bila kehendak-Nyalah yang kita cari.
Selamat tahun baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H