Belakangan ini, saya semakin deg-degan kalau membaca berita olah raga yang disajikan Kompas cetak.
Bukan karena sejumlah tim papan atas liga Inggris yang mengalami kekalahan saat berhadapan dengan tim papan bawah. Namun karena pemilihan kata yang dipakai.
Contohnya, Minggu (13/11), muncul judul, "Manchester City Gagal Mengkudeta Arsenal". Sehari sebelumnya, Sabtu (12/11), "Tim Meriam Bidik Takhta". Jumat (11/11), "Kejatuhan Tim London'. Kamis (10/11), "Bahaya Laten Tuah Unai Emery".
"Kudate" lebih sering digunakan di politik dan hukum. Lalu kenapa merambah ke dunia olah raga ya?
Jangan-jangan, kata-kata itu bisa masuk juga rubrik iptek ataupun ekonomi & bisnis. Sehingga, bisa jadi keluar berita dengan judul, "Siap-siap, Virus Covid-19 akan Dikudeta Virus Baru", atau "PHK, Bahaya Laten Perekonomian Indonesia saat Covid Melandai".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H