Mohon tunggu...
saadatul ulya
saadatul ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka es krim dan coklat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Belanja Online Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

21 Oktober 2024   22:23 Diperbarui: 21 Oktober 2024   23:01 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berkat adanya perkembangan teknologi yang ada di dunia, termasuk dalam hal bisnis seperti platform e commerce membuat jual beli menjadi mudah dan gampang di akses kapanpun. Kita pasti sudah tidak asing dengan yang namanya belanja online, bahkan mungkin sering melakukan pembelian atau penjualan secara online. seperti yang kita ketahui banyak sekali platform belanja online yang ada di indonesia seperti: Shope, Tokopedia, serta tiktok shop. hal tersebut membuat dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia. Namun, di balik itu semua ada dampak negatif dari belanja online:


1. meningkatkan perilaku konsumtif yang berlebihan terutama pada kalangan anak muda, Hal ini dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak terkontrol dan berdampak negatif pada kondisi keuangan individu. Bahkan mereka rela melakukan pinjaman online hanya untuk memenuhi gengsi.
2. menimbulkan persaingan yang tidak sehat, karena adanya praktik-praktik bisnis yang tidak adil, seperti barang yg di iklankan sama yang di jual belikan berbeda. Hal ini merugikan para konsumen yang membeli produk tersebut

Selain berdampak negatif, belanja online juga memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang ada di indonesia. Terutama dalam ekonomi digital:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
2. Meningkatkan pendapatan negara.
3. Meningkatkan akses pasar bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
4. Meningkatnya lapangan pekerjaan.

Pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan e commerce di indonesia untuk mengurangi dampak negatif dari belanja online. Hal tersebut terdapat dalam Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 dan khususnya membangun enam pilar pengembangan ekonomi digital. Meliputi penguatan infrastruktur, sumber daya manusia, penguatan iklim bisnis dan keamanan siber, penelitian inovasi dan pengembangan usaha, pendanaan dan investasi, serta mendorong kebijakan dan regulasi yang kredibel. Namun terdapat berbagai tantangan yang harus di atasi yakni, kesenjangan infrastruktur, rendahnya literasi keuangan, dan ancaman keamanan siber.

Pemerintah juga perlu melakukan kebijakan regulasi terhadap belanja online untuk mengurangi praktik praktik kecurangan dalam belanja online, Dengan memunculkan berbagai progam stimulus fiskal. Dukungan ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi digital berkelanjutan di indonesia. Selain itu Perdagangan online telah membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan sehari hari. Kita perlu menjadi pembeli yang cerdas dan teliti sebelum membeli, hal tersebut dapat membuat kita terhindar dari suatu hal yang tidak diinginkan selama berbelanja online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun