Mohon tunggu...
Saadah Fauziah
Saadah Fauziah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Selalu ada kisah dan hikmah dalam setiap perjalanan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Melepas Masa Lalu Melangkah Maju

3 September 2022   16:50 Diperbarui: 3 September 2022   16:56 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

yang kuharap bisa bersama hingga ke surga.

Adakah di antara kita yang masih sulit untuk melepaskan diri dari tali masa lalu yang membelenggu? Sebagaimana tali yang mengikat kuat, membuat tubuh sulit bergerak, bahkan tubuh pun merasa kesakitan. Begitupun masa lalu.

Masa lalu dengan kisahnya, dengan tokohnya yang masih tersimpan dalam relung hati terdalam, kehadirannya masih dinanti sampai saat ini. Seakan begitu menanti hal yang tak begitu pasti. Bayang-bayangnya seakan menjadi penghalang untuk melangkah maju ke depan.

Salahkah bila masih mengharapkan dia yang jadi masa lalu itu datang kembali? Tak, sungguh tak salah. Selagi harapan itu benar-benar murni hanya bermuara pada Allah semata.

Yang salah itu, jika masa lalu begitu diharapkan dengan tanpa melibatkan Allah di dalamnya, tanpa keikhlasan. Sehingga yang terjadi adalah terbelenggu masa lalu. Semua seakan tergantung pada masa lalu, tak memberusahakan diri untuk terus melajukan hidup ini meski tanpa dia yang jadi masa lalu itu. Enggan mengukir masa depan yang lebih baik karena terbelenggu masa lalu.

Jika tidak diri sendiri yang melepaskan ikatan tali masa lalu yang membelenggu itu lantas siapa lagi? Tak ada siapa pun yang menahan tapi memang diri sendirilah yang nampak tak mau berusaha untuk melepaskan.

Rida terhadap ketentuan-Nya adalah syarat utama agar mampu melepaskan diri dari belenggu masa lalu. Tak ada satu detik pun yang terjadi di semesta ini kecuali Allah yang telah menentukannya. Seterusnya, kita menyikapinya dengan keimanan, menerimanya dengan keridaan.

Jangan sampai hidup ini berhenti berpacu karena terpaku masa lalu!

Biarlah dia dengan segala kenangannya menjadi halaman kisah di lembaran hari kemarin. Mulai hari ini, saat ini fokuskan diri untuk mengisi lembaran-lembaran yang baru dengan mengukir sejarah yang indah dengan karya-karya istimewa.

Melangkah meneruskan hidup.

Tentang masa lalu, serahkan saja pada Penulis kisah hidup kita, Allah Subahannahu wa Ta'ala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun