Bertahan Hidup di Laut

Oleh: Saadah, S.Pi.

Keselamatan adalah  suatu cara yang digunakan dalam penyelamatan diri apabila terjadi suatu kecelakan atau suatu keadaan  darurat sehingga di harapkan kecelakaan  yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia, terluka atau bahaya lainnya. Untuk mengurangi bahaya kecelakaan, diperlukan pengetahuan praktis tentang tindakan yang harus dilakukan atas kecelakan yang terjadi.

Foto di atas adalah kegiatan praktik siswa mata pelajaran Prosedur darurat, yaitu kompetensi bagaimana manusia dituntut dapat hidup bertahan di laut dalam kondisi darurat di kapal (kebakaran, kapal tenggelam, kandas, bocor, kapal tubrukan dan lain sebagianya).

Untuk mengantisipasinya, para pelaut baik penolong maupun yang akan di tolong harus memahami tentang:

1. Cara menggunakan alat penolong dan penyelamat di kapal

2. Cara memberikan pertolongan terhadap orang yang mengalami kecelakan

3. Persiapan dan tindakan yang harus dilakukan dalam suatu kecelakan seperti sebelum dan sesudah terjun ke laut dari kapal  dalam penyelamatan diri

4. Tindakan selama berada di air atau mengapung di laut

5. Tindakan dalam menaiki sekoci atau rakit penolong dan selama berada di atas sekoci atau rakit penolong

6. Tindakan menolong orang lain dalam membantu menaiki sekoci dan menolongnya selama di atas sekoci

Penyelamat jiwa di laut menyangkut berbagai aspek, antara lain kewajiban dan tanggung jawab dalam memberikan pertolongan kepada orang lain yang dalam keadaan bahaya. Semua tindakan ini dimaksudkan agar setiap orang dalam keadaan bahaya atau darurat dapat :

1. Menolong dirinya sendiri maupun orang lain secara cepat dan tepat, baik pada waktu ke laut maupun waktu bertahan atau terapung di laut

2. Menolong orang lain pada waktu naik sekoci atau rakit penolong sebelum pertolongan datang

Prinsip Bertahan hidup di laut yang penting untuk diketahui serta dipahami adalah

1. Pengetahauan peralatan dan kemauan atau semangat hidup adalah modal utama

2. Jangan panik, jangan buka pakaian, dan jangan buang alat keselamatan

3. Lakukan dengan tertib perintah pimpinan (nakhoda)

4. Jangan meloncat ke laut bila tidak perlu

5. Bila pakai rompi penolong jangan melompat dari ketinggian lebih 4,5 meter

6. Jangan melompat ke dalam perahu atau rakit penolong

7. Hemat tenaga bila terapung

8. Gunakan peralatan survival yang ditemukan terapung di laut

9. Jangan minum air laut, urine (akan bertambah haus)

10. Jangan makan dan minum bahan-bahan yang mengandung protein karena akan menambah haus

Foto: Dokumentasi Sekolah (Praktik Betahan Hidup di Laut)

Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses penyelamatn jiwa di laut, selain perlunya suatu peraturan terhadap jumlah minimal peralatan penyelamatan atau pertolongan yang harus ada di kapal juga dibutuhkan kesiapan personil  awak kapal dalam keadaan darurat, selain diperlukan latihan di darat perlu pula latihan secara periodik dan sungguh-sungguh tentang teknik penyelamatan manusia di laut.

Demikian sedikit materi bagaimana prinsip bertahan hidup di laut dalam kondisi darurat, semoga bermanfaat.