Dullah, juragan preman pasar baru saja pulang haji, sedikit demi sedikit uang keamanan pedagang pasar ia kumpulkan, dan akhirnya 31 juta berhasil ia kumpulkan, tanpa ditemanin istri-istrinya akhirnya ia menjejakan kaki di tanah suci. Saat ia kembali, ia disambut oleh rombongan keluarga, tetangga, anak buah dan para pedagang pasar. Seluruh pedagang pasar gembira dan berharap Dullah dapat lebih penyabar dan benar-benar pelindung pedagang pasar, bukan hanya sekedar tukang peras.
Seluruh tamu duduk melingkar untuk mendengar cerita Dullah
Dullah : "Semua orang yang datang ke tanah suci untuk berhaji selalu mendapatkan adab perbuatannya yang terdaulu"
Rasman : "Kok bisa cak ?"
Dullah : "Rasmidi itu kepala Dinas P dan K, setiap makan daging, dagingnya selalu busuk, ada ulatnya, kata orang-orang karena dia itu suka korupsi"
Rasman : "Kebetulan barangkali cak??"
Dullah : "Diomongi gak percoyo, Joko Rentenir, Punggungnya mbalur-mbalur suakit kayak orang yang dicambuki"
Semua orang berpikir Dullah pasti mendapatkan balasan yang sangat berat, karena dulu sebelum berangkat haji dia juga rentenir, tukang peras para pedagang , main perempuan, ngganggu istri orang, judi dan mabuk-mabukan...
Wignyo memberanikan diri untuk bertanya : "Lha kalau sampeyan gimana cak"
Dullah : "Lho kalau aku orang baik, makanya aku tidak mersakan apa-apa, paling-paling cumak capek"
Rasman :"Wuihhh ternyata selama ini berarti sampeyan tulus cak"
Dullah :"Yo Mesthi..."
Rasman : "Trus sing sampeyan lakoni ndik kono apa saja ?"
Dullah : "Teko... trus ke Madinah, Nyekar nang makame RAsulullah, habis gitu bali ke Mekkah"
Rusman :"Lha rasane sampeyan Sholat ndik Masjid Nabawi piye cak?"
Dullah :"Sopo sing Sholat ndik masjid Nabawi ? wong aku Manasik wingi gak diajari Sholat, cumak diajari Sya'i, Thowaf, Wukuf, Mbalang jumroh, gak diwarai sholat Yo gak sholat, masiyo ndik Masjidil Haram aku yo ra Sholat, wong aku gak isok dongane"
Rusman : "Kalau gitu, gimana rasane sampeyan Towaf sama Sya'i" (Masih berharap ada cerita seram)
Dullah : "Lha iku masalahe, khan sing Thawaf karo Sya'i wonge huaaakehhh pooolll, tak tunggu sepine gak sepi2 yo wis kapan-kapan saja kalau kesana lagi"
Rusman : "Oooo.... aku paham sampeyan gak ngrasakno adab perbuatane sampeyan. Lagian asline sampeyan itu pergi haji atau Ngelencer ?"
Dullah Marah : "Matamu gak nontok kupluk kaji iki tha ? ", sambil nunjuk topi kecil putih di kepalanya, "Awas koen, balekno utangmu mene lhek nggak bojomu kudu gelem ngancani aku 3 dino berturut-turut, lek gak gelem tak bong omahmu"
Rusman : ??????
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H