Pola kepemimpinan socialized Pak Beye yang pertama ini diadopsi oleh Joko Widodo dalam pemerintahan kota maupun propinsi, terbukti cukup berhasil dengan mengefektifkan birokrasi, karena ada power sharing dan saling back up diantara para pelaku dalam pemerintahan.
Kesesuaian Pola Kepemimpinan di Negara Republik Indonesia yang Demokratis
Sekarang ada dua pilihan yang ada di depan mata anda, dua kepemimpinan yang memiliki 2 ciri khas yang mungkin bertolak belakang, karena saya tidak pernah melihat bagaimana salah satu capres ini memimpin jadi masih saya katakan mungkin.
Apa yang anda inginkan, kalau anda ingin Indonesia ditakuti (Macan Asia), tentu cocoknya adalah Prabowo Subianto.. tentu ini akan memberikan berbagai konsekuensi, kurang berpengalamannya Prabowo Subianto dalam memimpin sipil dan sudah tidak ada lagi back up dari mertuanya akan menyulitkan untuk mengkoordinasi dan menggerakan mesin pemerintahannya sesuai dengan kehendaknya... sehingga Prabowo akan sendiri, kapabilitas Hasim Djojo, Fadli Zon,  ataupun Suhardi akan sulit menandingi kapabilitas Fadel Muhammad, Akbar Tanjung, Anis Mata, Hatta Radjasa, Ustad Hilmy, Ahmad Yani, Amin Rais maupun Mahfud MD, belum lagi serbuan dari tim Cikeas....
Seandainya Prabowo dapat benar-benar mengkoordinasi semua tokoh yang lihai dan licin itu menjadi satu maka dia akan menjadi seorang Presiden yang hebat... tetapi kalau dirinya  turut menjadi lihai dan licin alias asal jadi presiden.. untuk memperkuat positioning, ujung-ujungnya tentara yang bermain....dan demokratisasi menjadi terancam, suara anda dan suara saya hanya akan menjadi hiasan... dan demokrasi hanya akan menjadi simbol seperti halnya di Republik Demokratik Korea ataupun Republik Demokratik Kongo...
Kalau Jokowi yang anda pilih, maka paling tidak resiko demokrasi dicuri dan dimanipulasi semakin kecil, kalau melihat pola kepemimpinannya yang bersifat kolektif untuk membuat Indonesia langsung hebat agaknya sulit, .. tetapi membutuhkan proses, paling tidak birokrasi menjadi transparan dan sulit untuk melakukan praktek manipulatif dan korupsi...seusai dengan cita-citanya... Reformasi Birokrasi... dan ini membawa dampak pada perubahan pola berpikir dan mental para birokrat menjadi lebih baik, birokrat yang melayani, bukan birokrat yang memerintah...
... Negara ini membutuhkan keberlanjutan pembangunan, revolusi yang dibutuhkan bukan revolusi fisik tetapi lebih kepada revolusi mental.....
Pak Beye telah meletakan landasan ekonomi makro yang kuat dan persepsi dunia yang positif... Saatnya kita menentukan..
Apakah anda mengisi ekonomi makro dan persepsi positif ini dengan kekuatan birokrasi bersih dan ekonomi mikro (Pilih Nomor 2) menuju Indonesia Hebat...
Atau anda akan seperti yang akan dilakukan oleh Prabowo membuat Indonesia menjadi Macan Asia...entah bagaimana caranya ? (Pilih Nomor 1)...
Lik Basiyo : "Cumak Manuk sing Isok Miber Dukur.....kecuali manuke Mbah Kaji" (Cuma burung yang bisa terbang.. kecuali burungnya mbah kaji)