Mohon tunggu...
So͞oˌī ˈJenərəs
So͞oˌī ˈJenərəs Mohon Tunggu... Netpreneur -

No one is more hated than he who speaks the truth (Plato)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Orang Tua vs Guru: Siapa yang Lebay?

17 Mei 2016   18:33 Diperbarui: 17 Mei 2016   18:58 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Karenanya sekali lagi tak ada toleransi bagi kekerasan dan mempermalukan atas nama apapun baik di rumah maupun di sekolah. Masyarakat kita sudah terlalu dijejali dengan kekerasan verbal maupun non verbal. Sikap agresif, mengumbar sumpah serapah sudah menjadi bagian sehari-hari, tidak cukupkah sehingga sebagian dari kita masih merasa perlu melanjutkan rantainya atas nama disiplin dan mendidik?

Jadi kalau orang tua memprotes guru yang melakukan kekerasan atau mempermalukan anak rasanya sangat wajar. Justru tidak wajar jika pendidik tidak memahami efek negatif dari tindakan-tindakan tersebut.

Namun orang tua sendiri juga harus mampu bersikap bijak. Beberapa hal bisa diselesaikan baik-baik secara kekeluargaan dengan pihak sekolah jika memang tindakan kekerasan dan mempermalukan anak terjadi. Lebih-lebih kalau hanya untuk hal sepele, rasanya jauh lebih bijak diselesaikan diam-diam tanpa si anak maupun pihak luar tahu.

Pasalnya orang tua yang bersikap berlebihan dalam melindungi anak juga memberi dampak negatif bagi anak. Anak menjadi terbiasa melepaskan diri dari tanggung jawab sebab ia tahu ada pihak yang akan melindungi tindakannya.

Sah-sah saja bagi saya kalau orang tua berkeberatan terhadap guru yang melakukan tindakan kekerasan maupun mempermalukan anak, namun caranya juga harus elegan. Kalau dilakukan dengan cara lebay maka motivasi dan tujuan yang hendak dicapai memang menjadi perlu dipertanyakan.

Sewajarnya pula jika orang tua yang berkeberatan atas tindakan-tindakan negatif yang dilakukan guru juga melakukan introspeksi apakah dirinya sudah bersih dari hal-hal tersebut. Faktanya memukul, menampar, mencubit, menjewer, membentak dan mengancam sudah jadi bagian dari kebanyakan orang tua dalam mendidik anak alih-alih membentuk hubungan sehat dengan anak. Kenapa? Karena memang mendidik dengan kekerasan serta ancaman memudahkan orang tua ketimbang membangun relasi sehat.

“It's the relationship that matters. It's the connection, and the trust and the mutual respect. Choose love and respect, every time. No child is ever damaged by too much of that!” (Eric D. Greene)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun