Semua berawal dari rumah, frase itu bukan sekedar jargon tapi benar adanya. Saya mengenal ilmu agama dari rumah, saat mamah sengaja memanggil guru untuk mengajarkan kami membaca Al-Quran dan ilmu agama dasar. Lewat Bapak, saya belajar keberagaman, saling menghormati dan kesabaran.
Kalau soal musik, kedua orang tua ikut andil bagian. (almarhumah) Mama dan Papah hobi bernyanyi, jadi gak heran waktu saya SMP dan SMA di rumah banyak kaset, CD/DVD lagu karaoke dari musisi luar negeri ataupun dalam negeri.
Bahkan waktu sekolah dasar, masih jelas teringat ketika saya diajak Papah pergi ke penyewaan video Betacam/VHS atau laserdisc untuk sekedar menyewa video live performance dari Michael Jackson sampai Guns N Rose.
Tapi harus diakui, kualitas suara (almh) Mamah jauh lebih baik ketimbang Papah. Karakter suara Papah itu antara falsetto melengking dicampur malu-malu dan gak percaya diri. Tapi beliau paling percaya diri kalau disuruh nyanyi campur sarinya Didi Kempot.
Jadi referensi lagu-lagu lawas saya masih cukup terekam jelas sampai sekarang, walau sudah lama tidak mendengarkan, tapi begitu dengar sekali, langsung kenal lagu-lagu lawas tersebut.
Sama saat Andien menyanyikan lagu Gemilang di sekitaran tahun 2010, kok saya seperti pernah mendengar lagunya, dan ternyata memang ini adalah lagu dari Krakatau Band, group legenda beraliran Jazz fusion yang dipunyai oleh Indonesia.
Lagu "Gemilang" dari Krakatau Band sering menghiasai ruang tamu kami, juga lagu di "Sekitar Kita". Kami sekeluarga memang bukan fans berat Krakatau Band, karena genrenya di kala itu yang segmented. Tapi kami cukup kenal beberapa lagu dari Krakatau Band.
Musisi jaman saya sekolah dasar ini gimana gak melegenda, personilnya punya skill kelas dewa. Sebuta saja sang vokalis Trie Utami, penyanyi mungil yang suaranya bisa bikin kita pingsan. Ada Dwiki Darmawan, lalu setelah beberapa perombakan personil masuk Indra Lesmana dan drummer pujaan saya Gilang Ramadhan.
Waktu SMU dan kuliah, Skill dewa Gilang Ramadhan selalu dikagumi oleh anak-anak band seusia saya. Karena jujur dimasa itu, yang terkenal dari sebuah band adalah vokalisnya saja. Jarang ada drummer yang terkenal karena posisinya dibelakang jadi kurang ngetop dan hanya dikenal sama para pecinta alat musik drum saja.
Walaupun Gilang Ramadhan sempat hengkang dari Krakatua Band di tahun 1990an (menurut saya) beliau punya ciri khas sendiri kalau lagi solo performance. Seperti melihat pertunjukan teater, selalu ada ritme yang membawa emosi kita, tidak selalu dengan power yang kuat tapi memang fokus di ritme. Kayanya gampang, tapi susah gilllaaa.
Kalau saya baca dari beberapa referensi, ternyata personil Krakatau masih ada beberapa, tapi jujur saya tidak mengikuti perkembangan mereka, salah satunya almarhum Harry Moekti yang sempat menjadi vokalis, tapi gak lama dan memutuskan untuk solo karir.
Lagu Krakatau Band yang masih nempel di kepala saya sampai saat ini adalah, "Sekitar Kita". Dari album Let There Be Life di tahun 1992, kalau gak salah dialbum ini Gilang Ramadhan, Indra Lesmana dan Donny Suhendar sang gitaris memutuskan untuk hengkang.
Alunan lagu Sekitar Kita memang tidak terlalu kuat nuansa Jazz,tapi nggak ngepop banget juga sih. Intinya lagu ini enak buat dinyanyikan bareng dan mudah diterima oleh pasar dengan waktu singkat. Gak heran kalau dibawakan 20 tahun kemudian masih enak banget di aransemen ulang, selain itu liriknya juga abadi.
Berikut penggalan lirik lagu "Sekitar Kita".
Selama dunia masih berputar
Perbedaan tak pernah pudar
Terbawa keangkuhan manusia
Tak ingin membagi rasa
Nahhh, kan saat ini perbedaan tidak pernah bisa hilang dari kita, semua itu hadir gara-gara keangkuhan, kesombongan dan keras kepala manusia. Sekarang bagaimana membuat perbedaan itu jadi pemersatu, bukan pemecah belah.
Bayangkanlah kita semua berjalan bersama
Menuju hidup damai sejahtera
Sempatkanlah untuk melihat di sekitar kita
Ada kesenjangan antara manusia
Lihat sekitar kita
Sekarang jangan hanya dibayangkan untuk berjalan bersama, kita harus buktikan untuk berjalan bersama agar bisa hidup damai sejahtera sehingga kita bisa menghargai dan saling memperpendek jarak kesenjangan diantara kita.
Gimana? Kuat banget kan liriknya? Dan masih terkait sama keadaan negara kita sekarang. Gak usah nyalahin atau terlalu berharap banyak sama pemerintah atau penguasa, mari kita jalan bersama dan melihat disekitar kita, apa yang bisa kita perbuat.
Terima kasih Krakatua Band, sudah meninggalkan warisan lagu yang tak lekang oleh jaman bagi dunia music Indonesia. Jujur jadi penasaran lihat  penampilan langsung mereka diatas panggung. Saya belum pernah lihat mbak Trie Utami tampil live lompat-lompat di atas panggung, dan udah lama juga gak lihat Gilang Ramadhan gebukin drum secara live.
Buat yang kangen sama aksi mereka bias catat jadwal ini
"A Musical Journey of Krakatau"
- Hari/ Tanggal: Sabtu, 8 Februari 2020
- Pukul: 20.00 WIB-selesai
- Tempat: Titan Center, Jalan Boulevard Bintaro No 5, Bintaro Jaya Sektor 7, Tangerang Selatan
Semoga saya juga bisa melepas kerinduan menonton langsung Krakatau Band di Titan Center Bintaro. Sampai jumpa di lokasi ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H