Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Freelance Worker for Photography, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi dan Misi Argentina; Saatnya Jadi Juara di Coppa America 2016

14 Juni 2016   03:45 Diperbarui: 21 Juni 2016   10:51 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya banyak klub yang ingin meminang Messi dari usia dini, tapi mereka berpikir ulang begitu melihat postur Messi yang mungil untuk ukuran anak seusianya. Tapi tidak bagi Direktur Olahraga Barcelona saat itu, Carles Rexach.

Rexach langsung terkesima dengan kemampuan sikecil Messi dan langsung menandatangi kontrak diatas serbet untuk membawa Messi ke Barcelona. Ya, kontrak pertama Messi di tandatangani di sebuah kertas serbet. Di atas serbet itu pula dijelaskan bahwa Barcelona akan menanggung semua biaya pengobatan jika dia mau bergabung bersama Barcelona, yang tentu saja tidak ditolak oleh ayah Messi.

Akhirnya bocah 13 tahun itu tumbuh di akademi La Masia bersama teman satu anggkatannya Gerard Pique dan Cecs Fabregas. Perjuangan Messi di Barceolana tidak selalu mulus, di awal bergabung seringkali dia menangis sebelum tidur karena rindu kampung halaman.

Sang Ibu yang tidak ikut serta ke Spanyol menambah beban tersendiri bagi sikecil Messi. Belum lagi saat tahun 2003, dimana Barcelona terkena krisis finansial yang memaksa harus menjual beberapa pemain salah satunya Cecs Fabregas.

Lionell Messi pun jadi salah satu opsi pemain yang akan dijual, namun para pelatih yunior di akademi La Masia menolak hal tersebut dan tetap mempertahankan Messi. Terbukti karir Messi selepas tahun 2003 terus meroket. Dan akhirnya pada Oktober 2004 Messi memulai debutnya di La Liga melawan Espanyol, saat itu Barcelona di latih oleh Frank Rijkard.

Setelah 13 tahun berlalu Messi tetap menjadi andalan bagi Barcelona. Messi sadar bahwa dia berhutang terhadap Barcelona yang sudah membiayai pengobatannya. Dan dia pun berterimaka kasih pada Frank Rijkard yang memberikan kesempatan pada bocah berumur 17 tahun untuk memulai mimpinya jadi pemain bola profesional

Mimpi Messi yang belum terpenuhi adalah membawa Albiceleste menjadi jawara di tingkat regional (Copa America) maupun Dunia (WorlCup). Di usianya yang sudah menginjak 29 tahun, perhelatan Copa America yang ke 100 menjadi ajang pembuktian bagi Messi dan tim Tanggo untuk menjadi juara. Bukan tanpa alasan, karena 100 tahun lalu kompetisi ini pertama kali di gelar di Argentina.  Jadi menjuarai Copa Amerika tahun ini merupakan kado sangat amat luar biasa bagi Argentina yang sudah cukup lama puasa gelar di level senior.

Bagi Messi sendiri, ini adalah kesempatan terbaik atau bisa dibilang terakhir kalau dilihat dari segi umur. Karena perhelatan berikutnya usia Messi sudah memasuki umur 30 tahun.Umur yang sedikit rawan bagi pemain bola pada umumnya, karena fisik dan kemampuan yang mulai menurun. Walau tidak menutup kemungkinan jika bisa melewati tahap ini dengan konsisten, Messi masih bisa saja bermain sampai umur 34 tahun. Seperti yang dilakukan Ibraham Zlatanmovich di piala eropa tahun ini.

Asa Argentina terbuka lebar saat mengawali langkah di Copa America dengan mengalahkan Chile 2-1, lalu disusul dengan menumbangkan Panama 5 gol tanpa balas yang memastikan Argentina menjadi pemuncak klasemen di group D dan berkemungkinan besar lolos kebabak selanjutnya.

Kalau saja di pertandingan terakhir Argentina bisa mengatasi Bolivia, minimal menahan Imbang maka dapat dipastikan Argentina lolos sebagai juara Group. Ini sedikit memudahkan langkah Argentina melewati babak selanjutnya. Karena di fase gugur akan melawan runner Up group lain (Meksiko atau Venezuela) sehingga berkemungkinan besar untuk mengakhiri puasa gelar internasional di copa America tahun ini.

Ayoo Messi, ayo Albiceleste,..kalau tidak sekarang, kapan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun