Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Worker for Photograpy, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Datsun Risers Expedition; Saat Para Risers Menyusuri Sungai Kelay

21 Januari 2016   00:37 Diperbarui: 22 Januari 2016   21:32 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13 Januari 2015 tepat Hari ke 3, Datsun Risers Expedition Kalimantan etape 1 berlangsung. Para risers, road captain, media dan tim pendukung lainnya sudah berada di Kecamatan Tanjung Redeb yang menjadi kota kabupaten Berau dari malam sebelumnya. Kami semua bermalam di Cantika Hotel yang kurang lebih berjarak 15 menit dari dermaga Tanjung Redeb.

Jam 09.00 pagi kami sudah siap untuk menuju pulau Derawan melalui dermaga Tanjung Redeb. Sejak awal tiba dermaga ini saya sudah terkesima. Sebenarnya Dermaga Tanjung Redeb cukup sederhana, tidak ada bangunan bahkan atap pelindung panas atau hujan, yang ada hanya pembatas beton antara sungai dan jalan dan tangga untuk melompat naik keatas perahu boat.

[caption caption="Sekumpulan tug boat di sungai kelay"][/caption]

Yang bikin saya kagum adalah sungai Kelay yang membelah Kabupaten Berau. Sungainya besar dan sangat lebar khas Kalimantan. Dengan aliran sungai yang terlihat tenang dipermukaan saya yakin arus bawahnya cukup kuat, Menurut beberapa sumber kedalam sungai kelay antara 5-30 meter dengan lebar sungai kurang lebih 100meter Setidaknya itu bisa menjawaba pertanyaan saya saat menyaksikan banyak kapal-kapal tug boat hilir mudik.

Sungai Mahakam sepanjang 920km dan bermuara di selat Makassar bukan tandingan bagi sungai kelay yang panjangnya hanya 254km. Ada dua sungai yang melewati Tanjung Redeb yaitu Sungai Kelay dan Sungai Segah Pertemuan kedua sungai ini dinamakan sungai Berau, nah sungai Berau sepanjang 292km inilah yang nantinya akan bermuara di laut Sulawesi dan langsung membawa kami para risers ke perairan laut lepas menuju gugusan kepulauan Derawan.

Sangat tidak bisa dibayangkan, sungai sebesar Kelay dan Segah di penghujung akhir tahun 2015 di penuhi ribuan ikan yang tiba-tiba mati dan mengambang di permukaan air. Berawal dari hulu sungai Segah air sungai berubah menjadi biru-kehijauan disusul matinya ribuan ikan, gabus, kakap, patin, nila dan bermacam spesies ikan lainnya. Banyak yang berspekulasi ini karena letak geografis Kabupaten Berau yang di kelilingi oleh kegiatan pertambangan dan perkebunan sawit yang akhirnya mencemari perairan.

Keinginan saya untuk merekam geliat sungai Kelay dan Berau baru terlaksana saat perjalan kembali dari pulau kakaban pada hari ke 4. Saat itu dimana para risers beristirahat karena stamina yang terkuras setelah beraktifitas di pulau Kakaban, saya berhasil naik keatas kapal boat untuk mendapat angle yang lebih luas.

Sungai yang menjadi denyut nadi perekonomian warga ini, memberikan saya pengetahuan baru tentang sungai di Kalimantan khususnya sungai Kelay dan sungai Berau yang kami lewati.

[caption caption="Bersama admin Kompasiana yang misterius ini saya menikmati sungai Kelay di atas perahu boat yang melaju cepat. Saya baru tahu fungsi menggunakan masker diseluruh wajah adalah untuk menghalau sinar matahari dan memudahkan bernapas karena laju perahu yang sangat kencang"]

[/caption]

[caption caption="Perahu ini merupakan perahu penambang pasir, diperlukan dua perahu beriringan untuk membawa alat penyedot pasir dan pasir yang berhasil diambil"]

[/caption]

[caption caption="Ini adalah alat penyedot pasir. Alat inilah yang diapit oleh kapal untuk memudahkan saat akan berpindah lokasi"]

[/caption]

[caption caption="Tahu apakah ini...? ini adalah tempat pengisian bahan bakar di tengah sungai untuk mempermudah kapal yang membutuhkan solar"]

[/caption]

[caption caption="Biasanya pengisian bahan bakar di tengah sungai ini punya pihak swasta yang memfasilitasi kapal milik mereka untuk mengisi bahan bakar"]

[/caption]

[caption caption="Untuk masyarakat umum bisa mengisi bahan bakarnya di SPBU yang berada di sisi sungai. Jadi SPBU di sini tidak hanya melayani kendaraan darat, tapi juga melayani kendaraan air."]

[/caption]

[caption caption="Bermacam jenis kapal melalui sungai Berau, Kapal besar ini biasanya membawa bahan pangan dari Jawa. Karena sungai yang dangkal mereka terpaksa melempar sauh di tengah sungai"]

[/caption]

[caption caption="Ini adalah kapal yang mengangkut kendaraan dan alat-alat berat semacam crane dan lainnya."]

[/caption]

[caption caption="Menurut beberapa sumber, Kapal Berau express ini merupakan kapal milik Berau Coal yang dipakai untuk menuju tempat pelatihan karyawan mereka di sisi sungai Berau"]

[/caption]

[caption caption="Kalau di kota besar punya lebih 1 mobil itu hebat, di sini lebih hebat lagi. ada 4 kapal bersandar di depan rumah."]

[/caption]

[caption caption="Penduduk pesisir sungai, masih memanfaatkan sungai untuk keperluan sehari-hari mereka diluar kebutuhan memasak"]

[/caption]

[caption caption="Kecerian bocah di pinggir sungai kelay, kalau saya sih iri ya melihat mereka."]

[/caption]

[caption caption="Tidak hanya kapal besar, kapal kecilpun banyak yang wara-wiri tanapa takut harus berpapasan dengan kapal-kapal yang cukup besar."]

[/caption]

[caption caption="Ada yang aneh...? Kenapa juga pakai helm, bukannya pelampung ya..? Ternyata banyak warga berau yang menggunakan jasa penyeberangan sungai, ketimbang mereka harus berjalan memutar sejauh 1km. cukup bayar 4rb rupiah mereka sudah sampai keseberang dan tinggal melanjutkan perjalanan."]

[/caption]

 

Kehidupan pesisir sungai membutuhkan simbiosis mutualisme yang kuat, harus menjaga keseimbangan antara manusia dan ekosistem sungai agar tetap lestari dan terjaga.

Salam Risers

Datsun Risers Expedition Kalimantan etape 1

Tulisan saya terkait DRE Kalimantan etape 1 lainnya

1. Cuma Datsun GO+ Panca Yang Berani

2. Datsun Risers Expedition; Kepulauan Derawan yang Menawan

3. Pulau Derawan: Keindahan di Gugusan Pulau Terdepan

4. Datsun Risers Expedition; Sebuah Cerita dari Kampung Dayak Miau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun