Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Worker for Photograpy, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Datsun Risers Expedition; Kepulauan Derawan yang Menawan

20 Januari 2016   16:01 Diperbarui: 22 Januari 2016   17:30 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gugusan kepulauan Derawan seakan tidak ada habisnya untuk di bahas. Kepulauan yang mempunyai kurang lebih 31 pulau dan mempunyai wilayah konservasi laut mencapai 1.27 juta Hektare ini merupakan salah satu spot menyelam terbaik di dunia. Dengan jumlah habitat ikan tidak kurang dari 870 spesies dan 460 jenis karang yang merupakan terbanyak kedua setelah Raja Ampat di Papua Barat, sungguh ini merupakan salah satu surga pantai tropis.

[caption caption="Kepulauan derawan yang mempesona"][/caption]

Ada 4 pulau yang menjadi destinasi andalan kepulauan Derawan di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu Pulau Derawan, Pulau Kakaban, Pulau Maratua dan Pulau Sangalaki. Beruntung bersama Datsun Risers Expedition Kalimantan Etape 1, saya dapat mengunjungi pulau Derawan dan Pulau Kakaban.

 

[caption caption="Pulau Kakaban sepintas seperti angka sembilan kalau dilihat dari atas, danau air payau tempat habitat ubur-ubue tanpa sengat berada di tengah pulau. Cuma ada 2 di dunia, tapi pulau kakaban mempunyai lebih banyak spesies di dalamnya"]

[/caption]

Kedua pulau ini mempunyai keindahan dan keunikan tersendiri, sebut saja di pulau Kakaban, di pulau ini terdapat danau air payau tempat habitat ubur-ubur tanpa sengat, yups tanpa sengat jadi kita bisa memegang, mencium dan berenang bersama mereka di danau Kakaban. Ubur-ubur ini berevolusi karena terperangkap di danau air payau selama ribuan tahun.

Sedangkan kemunculan Danau air payau di tengah pulau ini berawal dari laguna sebuah atoll yaitu terumbu karang berbentuk cincin yang terbentuk lebih dari 2juta tahun lalu. Nah selama kurang lebih ribuan tahun, karang-karang di pinggiran pulau pun mulai terangkat yang menyebabkan air laut pun terperangkap di dalam sebuah pematang setinggi lebih dari 50meter. Inilah asal dari danau air payau di tengah pulau Kakaban.

[caption caption="Setelah turun di dermaga kita harus melalui jembatan kayu menembus pulau yang di penuhi macam tanaman khususnya mangrove. Barulah kita sampai di danau yang berada tepat di tengah pulau"]

[/caption]

[caption caption="Berenang bareng ubur-ubur tanpa sengat itu gak pernah bosenin. mengikuti kemana mereka berenang, pelan, tenang dan indah. saya tak sampai hati memegangnya takut mereka tersakiti"]

[/caption]

Kenapa airnya tidak seasin air laut..? karena di sekeliling danau Kakaban tidak ditemukan saluran besar untuk menghubungkan danau dan laut sekitar. Jadi air yang terperangkap dalam danau merupakan air laut yang  masuk melalui celah-selah kecil bebatuan disekeliling pulau dan tercampur dengan air hujan, ini yang menjadikan air di danau kakaban terasa payau.

Danau Kakaban memiliki keunikan yang luar biasa, ekosistem laut yang terperangkap dan terisolasi di danau tersebut bisa mempertahankan diri dan beradaptasi selama ribuan tahun. Yang masih menjadi misteri bagi para peneliti adalah, bagaimana kehidupan ekosistem di danau tersebut mencukupi kebutuhan hidup hewan dan tumbuhan yang ada di dalamnya hingga kini padahal mereka terisolasi di tengah pulau.

Selain danau Kakaban, didunia hanya ada 1 lagi danau yang kurang lebih berkarakter sama. Yaitu yang terdapat di Palau sebuah Negara kepulauan di mikronesia kalau tidak salah di sekitaran Filipina. Tapi yang membedakan adalah, jumlah spesies di kakaban jauh lebih banyak. Ambil contoh saja kalau di danau Kakaban kita bisa menemui 4 jenis ubur-ubur sedangkan di Palau hanya ada 2 jenis ubur-ubur.

Di pulau Kakaban kita tidak bisa bermalam, bahkan kita harus dapat mengatur waktu pasang surut agar perahu atau boat kita tidak terperangkap di dermaga. Kalau airnya sudah mulai surut, biasanya nahkoda akan membawa perahu agak ketengah agar tidak karam. Dan kita harus berjalan menyusuri pantai yang surut untuk menuju ke kapal atau boat.

[caption caption="Keindahan bawah laut yang luar biasa di pulau derawan. menghipnotis semua yang pernah melihat. Beberapa kawan bilang, ada yang lebih bagus dari Derawan, tapi bagi saya Derawan adalah pengalaman pertama yang mengesankan"]

[/caption]

Lain pulau Kakaban, lain pula pulau Derawan. Di Derawan fasilitas untuk wisatawan sudah sangat lengkap, mulai resort, cottage sampai guest house untuk yang berbugdet minimpun tersedia di Derawan. Yang lebih mantabsnya lagi, sudah ada jaringan telekomunikasi untuk salah satu operator yang jaringannya paling luas.

Luas pulau Derawan kurang lebih 44.6 hektare, dikelilingi oleh pantai berpasir putih dengan bibir pantai yang landai membuat pantai ini punya keunikan tersendiri. Ekosistem bawah lautnya pun luar biasa, dan di Derawanlah kali pertama saya ber Snorkelling.

Menikmati keindahan bawah laut lewat snorkeling merupakan pengalaman yang fantastis di awal 2016 ini. Bersama para risers DRE Kalimantan etape 1 kami semua seperti menemukan sensasi baru di pulau Derawan.

Antusias saya sangat besar karena ini adalah kali pertama berenang di laut lepas. Dengan modal keahlian berenang seadanya saya nekat “nyemplung”. Dan saya  merupakan rombongan pertama yang menceburkan diri dan rombongan terakhir yang keluar dari perairan Derawan. Kalau saja pemandu tidak memberi peringatan bahwa arus air sudah mulai besar, mungkin saya dan kawan-kawan masih betah berlama-lama.

[caption caption="Risers 5 tanpa ragu pose bersama di pulau Derawan, Entah kapan kami bisa bersama menikmati keindahan bawah laut Derawan"]

[/caption]

Ikan-ikan di perairan Derawan, bisa dibilang jinak-jinak merpati. Mereka dengan tenang berenang di sekitar kita tanpa rasa panic. Bahkan kalau kita membawa sedikit remah-remah makanan, para ikan-ikan ini akan berenang di sekitar berebut makanan yang kita lempar ke perairan.

[caption caption="Ratusan ikan berada disekeliling saya, ketika saya menjulurkan remah-remah makanan serta merta mereka meghampiri dan saling berebut mengerumuni"]

[/caption]

[caption caption="Ikan disini kurang lebih sama dengan yang ada di kepulauan seribu, yang membedakan adalah ukurannya jauh lebih besar."]

[/caption]

[caption caption="Ini salah satu jenis ikan yang unik yang saya lihat di Derawan, saat mencari makan di antara terumbu karang kepalanya berada di bawah tapi buntutnya berada di atas. Padahal, waktu berenang ikan ini terlihat normal seperti ikan biasa."]

[/caption]

Jujur saya tidak pernah bermimpi bisa dikelillingi ikan-ikan nan cantik yang sedang berebut makanan di sekitar saya. Biasanya saya hanya bisa melihat ikan-ikan itu di kotak kaca bening tanpa bisa menyentuhnya. Dan yang membuat takjub, saya 2 kali berkesempatan menyaksikan penyu buuesarrrr..!!, kalau saya tulis buuesarrrr..!! karena memang penyu ini sangat buuesarrrr..!!, berenang di sekitar dermaga. Penyu ini muncul kepermukaan mungkin untuk mengambik napas. Sayangnya saya sudah selesai dengan aktifitas snorkelingnya, sehingga pupus sudah berenang bersama penyu di Derawan.

[caption caption="Grogi banget dilihat pasang mata ikan yang ada di pulau Derawan ini, jadi makin yakin bahwa saya bukan siapa-siapa."]

[/caption]

Ternyata memang di kepulauan Derawan merupakan lokasi konservasi kura-kura hijau yang langka dan penyu bersisik. Dengan sedikit keberuntungan kita bisa berenang bersama mereka. Walau kini kabarnya karena abrasi yang terjadi menyebabkan bibir pantai menipis yang menyulitkan lokasi para penyu untuk bertelur.

Ketenaran pulau Derawan berdampak positif bagi perekonomian pulau, walau ada dampak negatifnya. Karena  para pemilik modal besar yang berinvestasi mulai membatasi wilayah pantainya masing-masing. Seakan ada larangan tidak tertulis untuk melintas jika kita tidak mengingap di tempat mereka. Selain itu kedewasaan para wisatawan juga harus di perhatikan agar keindahan dan keasrian pulau Derawan dapat dinikmati selama mungkin.

[caption caption="Pulau Derawan nampak dari atas. Satu penyesalan saya, tidak sempat berkunjung kerumah penduduk di belakang penginapan kami. saya yakin kehidupan pesisir pasti dinamis dan bisa jadi pembelajaran buat saya pribadi"]

[/caption]

 

a: Tempat kami menginap

b: Dermaga lokasi tempat kami menunggu matahari terbit

c: Restoran yang berada di tengah laut. yang membuat restoran ini unik di tengah restoran ini sengaja dibuat bolong sehingga kami bisa melihat ikan yang ada di bawahnya.

d: Lokasi Snorkelling, di sini saya pertama kali menikmati keindahan bawah laut.

e: Ini mungkin pencitraan lama, karena kami tidak melihat dermaga ini.

f: Pantai gosong, saat surut kita bisa jalan jauh ketengah laut. jangan pergi sendirian untuk bisa saling mengingatkan saat pasangg mulai datang

g: Ini seperti helipad, tapi sudah terkena abrasi sehingga tidak bisa digunakan

h: Dermaga untuk umum, kalau kita ingin menginap di guest house penduduk, biasanya di arahkan ke dermaga ini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun