Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Freelance Worker for Photography, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Begini Kalau Satu Keluarga Bikin Film

26 Oktober 2015   12:58 Diperbarui: 26 Oktober 2015   13:00 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"5 tahun kami bersama dalam sebuah program acara TV Swasta menjadikan kami seperti sebuah keluarga besar. Kini setelah 5 tahun berlalu kami berkumpul kembali dalam sebuah produksi fim". Ronald memberikan kata pembuka mewakili para pemain di hadapan para rekan media dan blogger yang hadir di acara press screnning movie The Wedding and Bebek Betutu (webek).

Boleh dibilang setelah 5 tahun tidak pernah muncul bersama dalam sebuah produksi, film ini menjadi sebuah reuni besar tidak hanya bagi para pelakon tapi juga para penggemar berat acara komedi di salah satu stasiun tv.

Jujur ini film yang saya tunggu karena beberapa bulan yang lalu sempat di undang kompasiana bertemu dengan pemain, sutradara dan poduser film ini, setelah mereka menyelesaikan proses pengambilan gambar. Dan ketika saya mendengar pemaparan mereka saat syuting sungguh saya menaruh ekspetasi tinggi lewat film bergenre komedi yang satu ini.
Dan pada 8 Oktober 2015 semua itu terbayarkan. Komedi khas Tora Sudiro, Ronald, Omesh dan punggawa Ex-extravaganza lainya jadi pelepas rindu saat film ini mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia. Yang menjadi perhatian saya adalah, kemampuan berperan para pemain lebih bervariatif dan berkembang. Semua bisa mengeksplore karakter masing-masing dengan sangat baik. Walau ada beberapa pemain yang tampilannya dari dulu sampai sekarang tidak berubah dari sisi karakter. Dengan kata lain karakternya stagnan, kalau boleh sedikit kasar saya mau bilang "bosan" melihat karakternya.

Film ini menyajikan landscape kota bandung yang luar biasa, keindahan alam, arsitektur bangunan, keramahan urang bandung lengkap tersaji. Sehingga tidak salah kalau Kang Emil -Walikota Bandung- bersedia menjadi salah satu "cameo" dengan dialog dan karakternya yang khas. Satu dialog itu di lahap habis dengan sekali take oleh kang emil.

Dari mata penikmat film saya akan coba memberi nilai untuk para pemain setidaknya 5 teratas pemain terbaik di film wedding and bebek betutu. Salut buat sutradara yang bisa mengarahkan para "superstar" super sibuk ini.

Yang pertama menurut saya akting ronald pantas di kasih 4 jempol di film ini fresh dan total, karakter ala cecep gorbacep jadi salah satu ciri khas film ini. Di susul Tora sudiro sang eksekutif produser yang sangat sibuk tapi masih bisa konstan dengan karakter dalam film ini. Lalu ada TJ, saya kagum dengan kemampuanya "mengolah" ekspresi muka yang tidak kenal malu. Sogi ada di peringkat selanjutnya, berakting dengan dua karakter di film ini tentu tidak mudah. Tapi Sogi berhasil melakukannya. Dan terakhir ada Indra Birowo yang banyak satu scene bersama ronald. Mereka begitu natural layaknya kawan lama yang baru bertemu. Terlebih dialog saat sedang berendam bersama, tertawanya begitu " lepas" tidak dibuat-buat.

Sayangnya saya kurang begitu sreg dengan alur cerita film ini. Terlalu banyak konflik yang porsinya sama besar. Mungkin karena ini royek reuni, penulis skenario ingin membagi sama besar peran untuk semua pelakon. Tapi dampaknya adalah saya sedikit bingung apa yang mau di tuju di film ini. Secara garis besar saya paham tujuannya adalah menyukseskan pernikahan, tapi konflik yang tumpang tindih sedikit membuat saya tidak nyaman. Bisa dibilang keluar tema dari judul filmnya. "Setiap perjuangan ada pengorbanan", setidaknya harus ada yang di korban agar konflik film ini menjadi lebih kuat.

Tapi untuk genre komedi, film ini sangat menghibur. Tidak perlu berpikir untuk sekedar tertawa, karena memang mereka ahli membuat tertawa, jadi enjoy the movie dan tersenyumlah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun