Mohon tunggu...
Satto Raji
Satto Raji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Worker for Photograpy, Content Writer, Sosial Media,

Belajar Untuk Menulis dan Menulis Untuk Belajar

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kompasiana itu...?

5 September 2015   16:50 Diperbarui: 5 September 2015   17:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

b

 

Waaahh nggak kerasa Setahun sudah saya menulis di kompasiana, kok bisa ya?.

Sebenarnya Saya kenal kompasiana sudah cukup lama, tepatnya saat pemilihan presiden 2 periode yang lalu -bukan pilpres jokowi-. Kapasitas saya di perbantukan untuk mengcover isu salah satu calon presiden lalu membuat laporan harian isu apa saja yang sedang terjadi. Tidak hanya di kompasiana tapi hampir di seluruh media sosial. Setelah pemilihan selesai ya sudah selesai juga tugas saya dan selesai juga "hubungan" saya dengan kompasiana.

Agustus tahun lalu saya kembali coba aktif menulis, kali ini bukan karena pesanan tapi karena hasrat pribadi -beruntung saya tidak merasakan kisruh pilpres jokowi prabowo di kompasiana-. Saat itu Akun saya belum terverifikasi karena belum melampirkan softcopy identitas diri, setelah mengirimkan softcopy baru lah saya tercatat sebagai kompasianer pada13 agustus 2014.

1 tahun di kompasiana seperti membuka lembaran lama dalam kehidupan saya. Sebenarnya selepas SMA saya sudah niatkan diri untuk jadi jurnalis. Saya inisiatif daftar sendiri lalu ikut ujian sendiri di IISIP jakarta sayang orang tua tidak mengijinkan mungkin masih trauma dengan banyak kasus para jurnalis yang nasibnya tidak terlalu baik di rezim terdahulu. Dan saya akhirnya memutuskan untuk memperdalam dunia IT.

Walaupun saya bukan jurnalis tapi orang terdekat saya seorang wartawan sehingga sedikit banyak saya bisa belajar. Mulai dari belajar fotografi, teknik wawancara sampai ikutan nimbrung bikin judul artikel.Saya pun sudah cukup puas dengan menulis di kompasiana karena bisa menyalurkan hasrat menulis yang sudah lama terpendam.

Selain interface/tatapmuka kompasiana sangat mudah dan simple, bagi seorang pemula tidak perlu di pusingkan dengan design blog. Tugas kita tinggal menulis dan upload, selesai. Tingkat keterbacaan kompasiana juga jadi salah satu point lebih ketimbang di blog personal. Kelebihan lainnya adalah acara offline yang cukup rutin membuat kompasianer mempunyai kesempatan menambah wawasan.

Selain itu, bersilaturahmi dengan kompasianer yang hebat-hebat dan sudah terlebih dahulu bergabung di kompasiana, mereka memberi warna baru dan memacu saya untuk lebih baik lagi dalam menulis.

Apa yang saya dapat selama 1 tahun di kompasiana..?

Kalau di lihat secara statistik bagi seorang kompasianer pemula saya cukup puas.

Total sudah 40 tulisan dalam kurun waktu 1 tahun, atau 3 tulisan per 1 bulan dan  13 artikel yang di headline Buat saya ini luar biasa. Terlebih lagi dengan 11ribu tingkat keterbacaan akun saya,  terbukti para kompasianer saling peduli untuk memberi apresiasi satu sama lain dengan saling membaca artikel satu sama lain.

Kepandaian menulis saya masih jauh dibawah kompasianer lain, tapi itu tidak menyurutkan saya untuk terus menulis. Karena ini adalah candu, candu yang membiuskan rasa terdalam.

Untuk para penulis baru, kompasiana adalah kawah candradimuka. Tempat menempa diri dari kritik dan otokritik tanpa memusingkan hal teknis mengenai blog dan website. Tulis dan publish, semudah itu.

Terima kasih kompasiana yang sudah memberikan ruang, salut buat ratusan ribu kompasianer dengan tulisannya yang sangat menginspiratif. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun