[caption id="attachment_340536" align="aligncenter" width="300" caption="chef cantik berdarah Palembang ini membawa suasana beda di acara Kompasiana Nangkring bareng Pertamina. Walau membahas isu Sensitif tapi setidaknya kompasianer masih bisa tersenyum"]
[caption id="attachment_340537" align="aligncenter" width="300" caption="Walau konsep Kompasiana Nangkring bareng Pertamina kali ini buat ringan dan santai tapi beberapa pertanyaan para kompasianer yang ditujukan kepada Adiatma Sardjito, cukup membuat dahi berkerut. Untungnya moderator bisa mengarahkan dan mencairkan suasana."]
[caption id="attachment_340538" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Berbeda ketika kompasianer memberikan pertanyaan kepada Farah Quin. Ringan, penuh senyum tapi kita tetap bisa mendapat pelajaran dari Chef beranak satu ini. Semisal pernyataan "]
[caption id="attachment_340540" align="aligncenter" width="600" caption="Cuma di Nangkring Kompasiana bareng Pertamina aja nih, Diskusi masalah sensitif, masalah rumit bahkan sampe ada yang dilaporkan ke polisi gara-gara ngantri BBM di jogja, tapi kita masih bisa senyum, berpikiran jernih gak pake emosi. Dan kita dapat info menarik dari pejabat Pertamina yang hobi banget bikin rakyat gerah."]
[caption id="attachment_340542" align="aligncenter" width="600" caption="Lobow menutup Nangkring Kompasiana bareng Pertamina"]
Di Penghujung acara, Lobow kembali hadir membawakan salah satu tembangnya "kau cantik hari ini".
Acara malam itu pun berakhir, sebagian kompasianer beranjak pulang di temani sisa hujan tadi sore. Sementara saya dan beberapa kompasianer menyempatkan berbincang dengan Adiatma Sardjito. Pengalaman Berharga bagi saya, ini yang pertama dan yang pasti bukan yang terakhir.
"Bahas Isu Sensitif gak Perlu Sensi dan Emosi, Ya cuma Di sini "Kompasiana Nangkring bareng Pertamina"
Belum-belum sudah kangen nangkring lagi