Sebagai orang yang senang berjalan kaki di perkotaan, saya mencoba menapaki trotoar yang baru. Rasanya jauh lebih nyaman sekarang ketimbang saat bermuka keramik. Tidak ada was-was takut terpeleset.
Hanya saja memang, lebar trotoar terasa kurang. Jika berpapasan dan menenteng bawaan mesti tahu diri. Harus ada gerakan menghindari lawan berjalan agar tidak bersenggolan. Sedang untuk turun dari trotoar ke bahu jalan raya sangat sulit karena deretan kendaraan terparkir.
![Trotoar jalan Sudirman setelah dipasangi batu alam pengganti keramik. Dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/24/compressed-2116660697img-20190122-144125-5c49dffbaeebe11a601e7f85.jpg?t=o&v=555)
![Pembongkaran keramik di trotoar jalan Sudirman Purbalingga. Foto Radar Banyumas.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/25/foto-a-5c4a6bc512ae9446430d4684.jpg?t=o&v=555)
Rupanya masih perlu kajian lagi dari pemerintah daerah untuk membenahi trotoar. Agar tiap pejalan di atasnya bisa leluasa melangkahkan kaki. Menjadi area yang menyehatkan dan menyenangkan. Bukan menyengsarakan.
S_pras,
Pbg, 24 Januari 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI