Saya beruntung punya orang tua yang perhatian terhadap hal ini. Dari gergaji, linggis, tangga, sendok pasir, cangkul, palu dan kunci-kunci tertentu ada di rumah. Saya kecil sering melihat Bapak saya mempergunakan perkakas itu. Sedikit demi sedikit saya mencoba untuk ini dan itu. Kadang Bapak menyuruh memperbaiki petromax. Setingkat SD, saya sudah dilatih membongkar dan membersihkan lampu penerang itu. Belum hal-hal lain, yang awalnya sangat jengkel mengerjakannya.
Begitu dewasa saya menyadari betapa berharganya pengalaman masa kecil itu. Saya jadi tak canggung dan tak kaku memainkan perkakas. Dan saya akhirnya bisa melakukan hal yang dikerjakan tukang bangunan ataupun tukang kayu. Saya senang melihat mereka bekerja. Lantas, bisa mencontoh yang mereka kerjakan.
Jadi, mengenalkan penggunaan perkakas kepada anak usia sekolah punya bobot tersendiri. Itu tabungan non materi, yang keterampilan itu akan bertumbuh seiring perkembangan waktu dan pengalaman hidup. Bayangkan, jika seorang lelaki tak mampu menggergaji. Tak berani memasang kabel listrik atau takut memanjat tangga, "apa kata dunia?".
Pbg, 2 Januari 2019
S_pras
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H