Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Jadikan Perkakas sebagai Kebutuhan

2 Januari 2019   15:38 Diperbarui: 2 Januari 2019   19:42 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkakas ini menggunakan listrik, untuk amatiran cukup yang berharga murah
Perkakas ini menggunakan listrik, untuk amatiran cukup yang berharga murah
Tapi di masyarakat kita terkadang aneh. Orang bisa tiap hari beli rokok satu bungkus tapi seperti tidak berdaya untuk memiliki barang seperti tang, catut atau obeng. Orang rajin beli nomor buntut togel, tapi tak sempat beli kunci pas, kunci Inggris dll.

Saya beruntung punya orang tua yang perhatian terhadap hal ini. Dari gergaji, linggis, tangga, sendok pasir, cangkul, palu dan kunci-kunci tertentu ada di rumah. Saya kecil sering melihat Bapak saya mempergunakan perkakas itu. Sedikit demi sedikit saya mencoba untuk ini dan itu. Kadang Bapak menyuruh memperbaiki petromax. Setingkat SD, saya sudah dilatih membongkar dan membersihkan lampu penerang itu. Belum hal-hal lain, yang awalnya sangat jengkel mengerjakannya.

Begitu dewasa saya menyadari betapa berharganya pengalaman masa kecil itu. Saya jadi tak canggung dan tak kaku memainkan perkakas. Dan saya akhirnya bisa melakukan hal yang dikerjakan tukang bangunan ataupun tukang kayu. Saya senang melihat mereka bekerja. Lantas, bisa mencontoh yang mereka kerjakan.

Jadi, mengenalkan penggunaan perkakas kepada anak usia sekolah punya bobot tersendiri. Itu tabungan non materi, yang keterampilan itu akan bertumbuh seiring perkembangan waktu dan pengalaman hidup. Bayangkan, jika seorang lelaki tak mampu menggergaji. Tak berani memasang kabel listrik atau takut memanjat tangga, "apa kata dunia?".

Pbg, 2 Januari 2019
S_pras

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun