Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepiting di Punggung Suamiku

26 Februari 2016   08:49 Diperbarui: 27 Februari 2016   13:10 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Bukan. Bukan belong. Itu gambar kepiting.”

“Oh, tato kepiting?”

Ia mengangguk sambil menatapku. “Ya. Seperti tato….!” Ujarnya.

Sebenarnya tentang tato itu aku sudah mengabaikan. Aku tidak mau mempermasalahkan yang menempel pada kulit suamiku. Toh, orang lain pun tak selalu bisa melihatnya. Setidaknya, ada rasa nyaman bagiku sebagai istri.

Tapi kemudian waktu ada kejadian di kamar, saat pada malam hari ada sesuatu yang bergerak dari leher kemudian mendekati payu daraku. Aku geli. Terperanjat! Aku terjaga dari tidurku. Ada sesuatu yang mencubit-cubit. Kemudian menghilang setelah tanganku memegang dada. Dan, aku yakin itu bukan kejahilan suamiku. Di sampingku ia tengah terlelap.

Kejadian itu berulang kali, sampai akhirnya aku menjerit karenanya. Aku seperti dicapit sesuatu.  Keras.  Ada goresan luka. Dan suamiku terkesiap pada tengah malam itu. “Ada apa?”

Aku menunjukkan lukaku padanya.

“Ada yang menggigit  dadamu?” Dia bertanya sembari mengucek mata, menajamkan penglihatan ke tempat yang kutunjukkan. “Oh!” ia berseru.

Seketika kami menggeladah tempat tidur. Menilik pada setiap sela yang mungkin jadi tempat sembunyi. Mengangkat bantal, guling juga selimut. Nihil. Tak menemukan apapun. Sesudahnya, aku jadi enggan tidur lagi.  Tapi akhirnya tertidur juga.

Puncaknya ketika kami bercinta pada suatu malam. Tetiba ada yang menggigit pantatku. Aku tersentak. Suamiku melonjak. “Sakit?”
“Iya. Sakit!” jawabku.
“Ganti posisi saja.”
“Bukan itu!” Suaraku meninggi. “Ada yang menggigit pantatku!”
“Hah….!”

Kami terpaksa urung bercinta. Wajahku murung. Nafsu suamiku menggantung. Kemudian, berdua mencari penyebab luka yang ada di pantat kananku bagian luar. Untuk kesekian kali, aku dan dia tak menemukan yang membikin suasana kamar tak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun