Mohon tunggu...
Siti Allawiah
Siti Allawiah Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Saya senang menulis di beberapa media, saya ingin tulisan saya bisa bermanfaat untuk banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Band Bandung, For Revenge Jadikan Al-Qur'an Sebagai Referensi Lagunya

16 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 16 Desember 2024   14:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana.com, Bandung- For Revenge, band alternatif rock yang telah menyita perhatian banyak pendengar musik Indonesia, ternyata menyelipkan pesan-pesan mendalam di balik lirik-liriknya. Meski dikenal dengan nuansa gelap dan emosional, mereka berhasil menghadirkan nilai-nilai positif yang dapat dihubungkan dengan dakwah secara halus dan relevan bagi pendengarnya. 

 

Salah satu keunikan For Revenge adalah kemampuan mereka menggambarkan pengalaman hidup, pergulatan batin, dan perjuangan dalam menghadapi realita kehidupan disandingkan dengan pedoman umat muslim. Lagu-lagu mereka, seperti Serana berasal dari potongan ayat Q.S Al-An’am ayat 32  dan Perayaan Patah Hati dari potongan Q.S Ar-Rad ayat 24, membuat para pendengar merenungkan arti hidup, introspeksi diri, hingga menemukan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan. Dalam hal ini, For Revenge secara tidak langsung menyampaikan dakwah, yaitu mengajak pendengarnya menuju pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan dan pentingnya nilai-nilai keteguhan hati dengan mengambil potongan ayat Al-qur’an sebagai referensinya.

 

Di era ini, musik menjadi salah satu media yang sangat berdampak untuk menyampaikan pesan, pendekatan For Revenge patut diapresiasi. Mereka tidak menyampaikan dakwah secara jelas, tetapi mereka menggunakan musik sebagai pendekatan kreatif yang bisa diterima oleh generasi muda. Lirik yang puitis, diiringi dengan harmoni musik yang emosional, menciptakan pengalaman mendalam yang dapat memengaruhi pendengar untuk berpikir lebih jauh tentang nilai-nilai kebaikan. 

 

Ini menunjukkan bahwa dakwah tidak harus selalu disampaikan secara formal atau menggurui. For Revenge telah membuktikan bahwa seni, dalam hal ini musik, bisa menjadi jembatan yang kuat untuk menyampaikan pesan moral dan spiritual. Pendekatan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa dakwah tidak terbatas pada ceramah, tetapi juga bisa hadir dalam bentuk karya yang menginspirasi dan menyentuh hati. 

 

Sebagai pendengar, kita dapat mengambil pelajaran dari karya mereka, sekaligus mengapresiasi keberanian mereka menyelipkan pesan-pesan positif dalam genre musik yang sering dianggap sebagai pelampiasan emosi semata. For Revenge adalah bukti bahwa musik tidak hanya sekedar seni tetapi dapat bermakna di zaman modern ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun