Nasi Grombyang Khas Pemalang Yang Bikin Ketagihan
Sobat Inspirasi, kalau kita jalan-jalan ke daerah Pemalang Jawa Tengah tepatnya di Jl. R.E. Martadinata Kelurahan Pelutan disana ada kuliner khas pemalang yakni nasi grombyang, tepatnya di warung makan nasi grombyang H. Warso. Makanan ini sekilas seperti soto hitam tanpa campuran apapun atau nasi rawon dengan kluwek sebagai bahan dasar kuahnya.
Cita sara nasi grombyang disini berbeda dengan di tempat yang lain, nasi grombyang H Warso lebih terasa bumbu rempahnya dan ada kelapa sangrainya yang membuat aromanya semakin sedap dan agak terasa manis. Jika kepengin terasa pedas, disana juga disajikan sambal ijo, jika belum nendang bisa ditambah 2-3 sendok lagi he...he....
Menurut Imam salah satu pewaris warung makan H. Warso, mulai tahun 2000-an nasi grombyangnya sudah tidak menggunakan daging kerbau lagi. Hal tersebut dikarenakan untuk daging kerbau sekarang susah dicari sehingga diganti dengan daging sapi. Walau demikian pengunjung tetap merasakan bumbu yang sama, walaupun akan berbeda tekstur dagingnya.
Semangkuk nasi grombyang berisi potongan daging sapi serta taburan daun bawang. Ukuran potongan daging di menu ini cukup besar namun teksturnya empuk. Karena ukuran mangkuknya yang mini bagi yang suka kuliner atau doyan makan bisa nambah 2-3 mangkok lagi. Hal tersebut dikarenakan rasanya yang mantap dan bikin ketagihan.
Biasanya, semangkuknya disajikan dengan sate  sebagai pelengkap. Nah, menu sate ini unik karena tidak dibakar seperti sate pada umumnya. Lauk ini hanya berupa daging berbumbu yang diungkep kemudian ditusuk menyerupai sate. Saat disajikan, sate ini dibalut dengan bumbu kelapa sangrai parut. Rasanya manis, sementara teksturnya lembut banget ketika digigit.
Diwarung H. Warso ini juga disuguhi lagu-lagu dari seorang pengamen dengan berbakal alat music gitar, pengamen tersebut membawakan lagu-lagu campur sari yang biasa dibawakan oleh almarhum Didi Kempot. Sepertinya pengemen tersebut sudah menjadi pengkalannya, jika merasa terhibur, para pengunjung bisa memberikan sedikit rejekinya kepada pengamen tersebut.
Harga seporsi untuk Nasi Grombyang H. Warso dibandrol 17 ribu rupiah. Untuk sate sapi pelengkapnya cukup 5 ribu rupiah saja, dan disana juga ada emping melinjo yang super jumbo harganya cuma 5ribu rupiah perbuah. Warung ini mulai melayani para pembelinya mulai dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam setiap hari.
Sebagaimana dilansir dari laman wikipedia.com nasi grombyang adalah makanan khas dari masyarakat Pemalang, Jawa Tengah. Nama makanan ini berasal dari bentuk penyajiannya, yaitu antara isi dan kuah lebih banyak kuahnya sehingga kelihatan bergoyang-goyang (bahasa Jawa: grombyang-grombyang, artinya "bergoyang-goyang").
Dahulu nasi grombyang terdiri dari irisan daging kerbau dan kuah, nasi putih, yang disajikan dalam mangkuk kecil dan dilengkapi dengan sate kerbau, namun sekarang sudah diganti dengan daging sapi. Ciri khas lainnya dari nasi grombyang terletak pada tempat jualannya yang berupa kuali besar, tempat nasi ditutupi dengan kain merah, diserta penerangan remang-remang lampu templok. Pembeli menikmati hidangan dengan duduk di kursi kecil pendek (dingklik).
Tidak diketahui dengan pasti kapan makanan khas ini mulai diciptakan. Namun menurut penuturan para orang tua di Pemalang, makanan khas nasi grombyang sudah ada sejak tahun 1960-an. Pada waktu itu penjual nasi grombyang menjual dagangannya secara tidak menetap, tetapi berkeliling kampung. (Sap'$)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H