Irigasi Tetes, Inovasi Pertanian Dikala Musim Kemarau
Sobat Inspirasi, Pertanian di musim kemarau sangat membutuhkan biaya yang besar khususnya untuk kebutuhan air. Salah satunya adalah pengairan bagi lahan pertanian yang tidak mendapatkan pengairan irigasi "lahan tadah hujan".
Untuk itu diperlukan inovasi untuk mengatasi kekurangan air, salah satunya adalah pemanfaatan irigasi tetes. Irigasi tetes menurut para peneliti di negara-negara Timur Tengah sangat efektif dan dapat meningkatkan kemampuan produksi pertanian.
Jikalau di negara-negara Timur Tengah irigasi tetesnya menggunakan mesin otomatis yang disalurkan ke tanaman. Maka di Indonesia sebagai daerah hujan tropis sepertinya kurang efektif dikarenakan hanya dibutuhkan saat musim kemarau saja.
Untuk itu diperlukan inovasi yang murah meriah dan semua bisa membuatnya, salah satunya adalah dengan menggunakan botol kemasan.
Untuk membuatnya pertama kali botol dibersihkan dulu, kemudian tutup botol dilepas untuk dilubangi. Setelah itu dimasukkan cotton bud, setelah dipotong jadi dua.
Cara memasukkannya cotton bud yang masih ada kapasnya berada di dalam. Kemudian dilem dengan lem tembak sampai benar-benar tidak bocor.
Setelah selesai kemudian kita uji waktu tetesnya yakni dengan mengisi botol dengan air, setelah itu kita balik sehingga airnya keluar, dan bisa kita cek waktu tetesnya dengan jam.
Jika terlalu cepat waktu tetesnya bisa kita tambahkan kapas di slang cotton bud nya jika terlalu lambat bisa kita kurang kapasnya. Waktu tetes sekitar 5-10 detik sekali tetes.
Untuk memasang botolnya didekat tanaman dibutuhkan kayu atau bambu yang dibelah sesuai kebutuhan sebagai penyangga. Serta tali rafia untuk mengikat botol plastik pada bambu atau kayu.