Mohon tunggu...
sapto suhardiyo
sapto suhardiyo Mohon Tunggu... Penulis - Laki-laki

Seorang yang biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Nature

Cara Meningkatkan Produksi Kopi dengan Sistem Pruning

9 September 2021   13:01 Diperbarui: 9 September 2021   13:03 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inspirasi Ku ~ Guna meningkatkan produksi kopi salah satunya dilakukan dengan sistem prunnig, yakni dilakukan pemangkasan pucuk batang kopi dan tunas-tunas yang muncul disekitar batang. 

Pemangkasan bertujuan agar tingkat pertumbuhan batang tidak terlalu tinggi, mengurangi kerimbunan pohon dan menjaga agar hama tanaman tidak banyak. Selain itu juga dengan tidak terlalu tinggi akan memudahkan dalam proses penanaman.

Prunnig juga berfungsi agar pohon lebih fokus pada memunculkan tunas raja atau tunas yang tumbuh di cabang "ranting", sehingga diharapkan tingkat produktivitas kopi semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan kopi berbuah di setiap cabang pohon kopi. Semakin banyak cabang/ranting yang tumbuh berpengaruh kepada tingkat produktivitas kopi.

Pemotongan dilakukan kurang lebih 2-4 Minggu, jangan sampai melebihi 4 Minggu, hal tersebut akan berpengaruh pada menurunnya produktivitas kopi. Di daerah basah kopi bisa dipanen sepanjang tahun sekitar bulan Mei-Juni dan September/Oktober. Kopi siap panen sekitar 8-10 bulan sejak dari kuncup hingga matang merah.

Kemudian setelah dilakukan pemangkas, bisa dilakukan pemupukan secara tepat dan efektif akan mendorong tanaman kopi untuk berbunga. pemupukan sebaiknya dilakukan pada saat kondisi ideal yakni pada musim penghujan tiba, tanah dalam kondisi lembab, serta suhu di daerah perkebunan mencapai 25 derajat.


Pupuk yang diberikan sebaiknya sesuai dengan jumlah nutrisi yang dibutuhkan tanaman kopi. pada dasarnya pupuk yang diberikan harus mengandung unsur npk (nitrogen, phospat, dan kalium). 

Karena unsur inilah yang menjadi nutrisi utama yang dibutuhkan kopi untuk dan berkembang. Pupuk yang diberikan juga bisa berupa pupuk organik maupun non organik. tergantung pada keinginan masing-masing. tentunya jenis pupuk organik maupun non organik memiliki keunggulannya masing-masing.

Cara pemupukan dapat dilakukan dengan disebar atau dengan cara di tugal di dekat tanaman kopi. jarak pemupukan, menurut para petani kopi yang sudah berpengalaman, disesuaikan dengan usia kopi. 

Paling gampang adalah dengan memperhatikan ujung daun kopi yang menjuntai dengan batang tanaman. bila jaraknya sekitar setengah meter atau lebih maka di situlah pupuk diberikan. hal ini untuk menyesuaikan akar tanaman yang membutuhkan nutrisi.

Adapun pemupukan sebaiknya sesuai dengan jadwal pemupukan budidaya kopi robusta yang tepat. sebagai contoh, pada musim penghujan pada bulan november sampai januari pupuk yang diberikan sebaiknya lebih banyak unsur n (nitrogen)nya karena pada masa tersebut, tanaman kopi sedang memperbanyak akar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun