Sebelumnya saya mohon maaf bagi para pembaca kompasiana, karena saya menggunakan judul yang aneh dan kurang sopan.
bagi admin kompasiana silahkan didelet postingan ini jika tidak patut dipublikasikan.
Tulisan ini terinspirasi oleh salah satu judul skripsi salah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di kota Jember Jurusan Sastra Indonesia, yaitu "Penggunaan kata "Dancuk" Pada Masyarakat Surabaya dan sekitarnya"
Kalo Jogjakarta ada icon DAGADU, di Bali icon ada JOGER, maka di Surabaya ada Cak dan Cuk. Sebuah fenomena bahasa unik yang ada di masyarakat Surabaya. Kata Dancuk sudah membudaya di kota Bajul ijo dan sekitarnya.Kata "Dancuk" kalo dicermati secara mendalam akan terkesan Eksotik, Unik dan lucu.
Dancok koen isih urip tha? (DANCUK, KAMU MASIH HIDUP YA?) kalo diucapkan dengan ekspresi keakraban, saat ketemu teman lama yang tidak pernah berjumpa maka kita kan senyum-senyum saja,toh namanya juga bahasa keakraban. Tapi sebaliknya jika di ucapkan ketika ekspresi penuh kemarahan dan emosi, jangan berharap kita senyum-senyum ketika mendapatkanya he...he.. bisa-bisa terjadi "SENGGOL BACOK"
Kata Dancok biasa juga diucapkan oleh orang jawa timur ketika terheran-heran melihat sesuatu yang menakjubkan. Dancok Rek Ayune Bocah Kui! (Dancok, Cantiknya Anak itu!) :-)
Kata Dancuk mempunyai variasi yang berbeda-beda dalam melafalkanya:
Jancuk
Dancuk
Duancjuk
Juancuk