Untuk mengatasi kondisi itu, memang bisa dengan cara-cara tradisional, misalnya dengan menambah koleksi buku di perpustakaan secara berkesinambungan dan aktual. Namun dewasa ini, membaca dan menulis bukan lagi persoalan fasilitas semata, tetapi persoalan perilaku. Lantaran persoalan perilaku, maka cara yang dapat ditempuh adalah dengan menumbuhkan kesadaran literasi.
Rekayasa-rekayasa psikologis dan sosiologis mungkin lebih efektif selain meningkatkan fasilitas (meskipun meningkatkan fasilitas tetap perlu). Memang, proyek menumbuhkan kesadaran adalah proyek multidisiplin dan butuh waktu bahkan hingga bertahun-tahun. Untuk menumbuhkan kesadaran membaca tidak cukup bila dilakukan secara individu oleh satu guru, satu dosen, ataupun satu lembaga. Itu pun harus dilakukan dalam durasi waktu yang agak lama.
Gagasan konseptual untuk membuatnya lebih konkret misalnya, bisa dimulai dari membentuk komunitas literasi dalam bentuk KLUB JURNALISTIK. Kegiatannya erat terkait dengan membaca dan menulis sehingga bisa menimbulkan kebiasaan bagi mahasiswa.
Antara Literasi dan Modal
Salah satu cara yaitu menularkan kepada mahasiswa tentang manfaat membaca dan menulis.
Untuk mengilustrasikannya penulis meminjam teori Pierre Bourdieu tentang modal. Membaca adalah bagian dari akumulasi modal intelektual. Penjelasan tersebut kemudian dikontekskan dengan jurusan atau cita-cita seorang mahasiswa.
Seseorang yang memiliki modal intelektual bisa mengkonversinya menjadi modal sosial dan finansial. Contohnya, jika memiliki pengetahuan yang cukup, orang bisa memperluas jaringan persahabatan di berbagai tingkat sosial. Dengan begitu, ia bisa melakukan mobilitas sosial secara vertikal.
Modal intelektual juga bisa dikonversi menjadi modal finansial, antara lain, dengan memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Posisi-posisi strategis di perusahaan dan pemerintahan biasanya juga dipercayakan kepada orang dengan kemampuan intelektualitas tinggi. Maknanya: semakin cerdas Anda, semakin besar peluang Anda untuk kaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H