Jalan keluar yang tersedia diantaranya  top up kredit dari 400 ratus sampai 1 miliar karena nilai agunan 1.5 miliar.
Tetapi berdasar hitung-hitungan, walau bengkel motor ditambah modal , posisi pasar tak mendukung untuk tumbuh. Jika dipaksakan top up atau naik kredit dengan posisi pasar dan hutang yang harus ditutupi itu malah akan membuat apa yang tersisa jika rumah dijual sekarang bisa jadi habis semuanya.
Jika berdasar nilai pasar dan harga wajar dari nilai 1.5m kemudian laku 1.2 karena jual butuh maka sisa kredit bisa ditutup dan lunas, sisanya bisa beli tempat usaha yang lebih kecil tetapi lepas dari hutang ke Bank dan itu lebih bijak ditengah ketidak pastian usaha seperti sekarang.
Dari hasil diskusi dan musyawarah, kang bagus mengambil keputusan untuk menjual rukonya dipinggir jalan tanjung sari, pilihan terbaik dari yang ada.
Inilah sebuah pelajaran bagi kita untuk berhati-hati berinvestasi dengan pihak lain, sebisa mungkin jangan sampai pinjam uang ke Bank atau pihak lain. Idealnya dari tabungan dan tidak boleh lebih 30 persen dari tabungan kita untuk menjaga penipuan berbasis investasi.
Yang kedua perlu kejelian membaca rekam jejak mitra bisnis atau yang menawarkan investasi. Â Berdasar pengalaman tak ada usaha yang bisa memberikan margin bersih 5 persen perbulan secara kontinyu dari modal yang kita tanamkan.
Logikanya kalau bisa menghasilkan sebesar itu sudah pasti sang pengusaha akan meminjam uang ke Bank, apalagi kalau calon mitra bisnis kita mempunyai rumah dan ruko yang besar.
Kehati-hatian sangat penting, jika tidak kita juga akan menjadi korban dari para petualang yang selalu mencari mangsa.