Mohon tunggu...
Sobran Holid
Sobran Holid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pelaku usaha yang mengharapkan Indonesia lebih ramah terhadap rakyat kecil. toko onlinehttps://www.bukalapak.com/u/holids https://www.bukalapak.com/u/holids jangan lupa mampir bagi kompasianer dan pembaca yang membutuhkan sparepart motor .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Janji Jokowi, Kartu Kuning Zaadit Taqwa BEM FEB UI dan KLB Campak

6 Februari 2018   23:23 Diperbarui: 6 Februari 2018   23:57 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kartu kuning yang diberikan mahasiswa Zaadit Bem UI mantap, harusnya diikuti oleh mahasiswa lain  untuk mengkoreksi , mengingatkan pemerintahan Jokowi JK, agar terus fokus dan memperbaiki apa yang kurang terhadap pemerintahan yang sedang berjalan.

Tidak bisa Presiden terus ngeles mencari selamat dengan melempar masalah ke pihak lain atau malah menyentil mahasiswa agar ke suku Asmat, yag lebih aneh lagi komentar Sri Mulyani bahwa mahasiswa harus lulus dulu ujian makro ekonomi.

Sebegitu galaunya Presiden Jokowi terus melempar tanggung jawab ke pihak lain , atau setiap yang mengeritik selalu menyalahkan orang lain, ini mah sama saja lempar batu sembunyi tangan, kenapa tidak sekalian kasih aja jabatan presiden kasih ke orang lain.

Sudah sepantasnya kita menagih janji Jokowi yang katanya kerja-kerja dan kerja , bangun jalan dimana --mana tapi ternyata ada rakyat depan mata yang terabaikan bahkan menelan korban .

Disinilah sikap peka Presiden terhadap persoalan yang sedang terjadi, harga beras naik , mentan bilang surplus, pemda banyak  nolak impor beras  karena stok berlebih  bahkan menjelang panen raya eh kok malah impor beras oleh menteri perdagangan, sebuah anomali yang diluar logika berpikir.

Presiden tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan  tanpa mau menganalisa dimana persoalan inti, tidak seperti pemadam kebakaran, beras naik langsung impor, jangan-jangan kondisi ini hanya permainan cukong-cukong kakap.   Bukanklah kasus beras Ibu yang katanya penimbun beras sudah dibasmi, atau masih masih banyak "berasibuberasibu" laiinya yang tidak terdeteksi.

Kalau memang ada masalah data dari menteri pertanian wah berarti layak dicopot tuh menteri karena memberikan data surplus palsu .  Harus ada titik jelas dimana persoalan ini terjadi atau ada misteri lain ? seperti yang yang banyak dicurigai ada kepentingan pulus disana?.

Garam kita juga ternyata masih impor  lantas apa yang dimaksud kerja oleh Pak Jokowi, karena seorang Presiden saya kira harus juga membaca laporan-laporan dari menteri dan menganalisa, jika tidak takutnya presiden hanya ditipu oleh para menteri dengan mental ABS "asal bapak senang", atau seperti kasus sebelumnya kontraversi tanda tangan presiden pada  tahun 2015 soal lolosnya kenaikan uang muka mobil untuk pejabat.

Kasus kartu kuning oleh ketua BEM UI malah menjadi bully dari rekan-rekanya soal tugas kuliah , hem inilah mahasiswa zaman sekarang , melupakan urusan besar , melupakan urusan bangsa bukan malah menjadi bagian dari agen perubahan masyarakat tetapi malah menjadi lebih individualis dan lupa akan ha-hal besar apa yang terjadi dibangsa ini.

 Mahasiswa zaman now , lebih sibuk dengan tugas kuliah dan melupakan apa yang menjadi keresahan dan kegelisahan di masyarakat.

Sikap Zaadit dibalas dengan Jokowi bahwa akan mengirim mahasiswa UI ke Asmat Ingat juga kasus banjir jakarta, dari janji kampanye pada saat menjadi calon gubernur , terpilih dan kemudian pada saat tidak berhasil beliau membuat janji baru bahwa hanya dengan beliau menjadi Presidenlah maka banjir Jakarta akan dibereskan karena melibatkan multi sektor dan beberapa pemda terkait.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun