Mohon tunggu...
Sobran Holid
Sobran Holid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pelaku usaha yang mengharapkan Indonesia lebih ramah terhadap rakyat kecil. toko onlinehttps://www.bukalapak.com/u/holids https://www.bukalapak.com/u/holids jangan lupa mampir bagi kompasianer dan pembaca yang membutuhkan sparepart motor .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilgub Jabar 2018 Persaingan Antara Mesin Partai dan Popularitas

5 Februari 2018   23:49 Diperbarui: 5 Februari 2018   23:56 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Purwakarta POS

PDIP partai besar dan mempunyai militansi tetapi belum siap menghadapi kegigihan kader PKS pada hajatan besar seperti Pilkada jabar yang membutuhkan energy dan biaya yang tidak kecil.

Pada PIlkada 2018 akan membuktikan bisakah kepoplueran Dedi Mizwar , Ridwan kamil mengalahkan militansi kader PKS dan MIlitansi kader PDIP?.

Waktulah yang akan menjawabnya, tetapi jika kader PKS bisa sedikit mengkemas kader dan isu-isu kontomporer yang berkembang terutama isu politik  pilkada DKI, impor beras ini akan menjadi kekuatan tambahan bagi Sudrajat dan saikhu.

 Sementara Nasdem, salah satu titik lemah Ridwal Kamil, karena  stempel pada  partai Nasdem sebagai pembela ahok akan menjadi Blunder apalagi jika dikemas mulut  kemulut oleh tim kampanye Sudrajat, walau sebenarnya Kang Saan Mustopa Ketua Nasdem Jabar  identitas ke Islamannya  sangat  kuat bahkan dia adalah aktivis HMI dan anggota KAHMI.

Ada peluang Cagub Lain mencuri dan membalikkan keadaan baik terutama untuk TB Hasanuddin dan Ridwan Kamil dan Dedi Mulyani (cagaub dari Demiz) disamping memperbanyak silturahmi ke Pesantren yang dikemas dengan pencitraan yang pas digabung dengan seringnya hadir di pengajian atau sholat berjamaah ke masjid ini akan mampu membalikkan keadaan dan persepsi pemilih Muslim panatik akan terbelah sehingga bisa mencuri "pasar"   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun