Mohon tunggu...
Sobran Holid
Sobran Holid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pelaku usaha yang mengharapkan Indonesia lebih ramah terhadap rakyat kecil. toko onlinehttps://www.bukalapak.com/u/holids https://www.bukalapak.com/u/holids jangan lupa mampir bagi kompasianer dan pembaca yang membutuhkan sparepart motor .

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"2.5 Miliar" Suap Calon Tenaga Honorer Satpol PP Lambar

13 Agustus 2011   20:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:49 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.5 Miliar  Suap untuk masuk satpol PP Lampung barat Bau yang tak sedap yang sudah ramai diberitakan oleh warga lampung Barat tentang adanya indikasi suap penerimaan tenaga Honorer satpol PP akhirnya terkuak kepermukaan. Kegerahan warga ini terus tersumbat dan hanya tersalur melalui media warga yang terus saling mengabarkan dan memberitakan walau kadang jenuh karena  lambatnya upaya hukum  baik kejaksaan , kepolisian lambar  maupun atasan Kasatpol PP yaitu Bupati lambar. Kekesalan warga ini juga tidak hanya pada penerimaan tenaga honorer satpol PP juga terhadap penerimaan CPNS lambar yang bau KKN sangat kentara, tapi sulit sekali dibuktikan , kecuali pengakuan dari kerabat yang saudaranya diterima PNS, juga dari beberapa CPNS yang mendapatkan tawaran dari oknum-oknum tertentu yang dekat dengan kekuasaan. [caption id="attachment_125200" align="alignright" width="200" caption="poto faceebok satpol PP lambar"][/caption] Langkah polres lambar yang menyelidiki kasus ini , bahkan meniru gaya KPK dengan langsung melakukan pengerebekan pada saat Kasotpol Pamong Praja Lambar Farid Wijaya sedang bertransaksi dengan seorang calon tenaga honorer adalah sebuah  tindakan yang cerdas dari kepolisian, karena umumnya kasus-kasus seperti ini minim alat bukti dan lebih didasarkan kepada saling percaya antara penyogok dan disogok, apalagi oknum penerimanya adalah kepala Kasotpol PP, yang memang mempunyai kewenangan untuk memutuskan siapa saja yang layak menjadi  pamong praja. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lampung Barat, mengakui telah menerima suap dari 95 orang dengan jumlah setiap orang Rp 25 juta dengan total Rp 2,3 milir dari calon tenaga honorer.  Hem jumlah yang tidak kecil bukan?, apalagi isu yang beredar untuk CPNS tahun lalu dan sebelumnya taripnya  80-120 juta/orang, berapa duit tuh yang terkumpul. Langkah berani polres Lambar patut diapresiasi, karena selama ini teriakan warga atas  prilaku negative para pemimpin lambar jarang didengar bahkan hanya dianggap seperti angin lalu. Semoga saja gebrakan kepolisian ini tidak berhenti disini, tapi diteruskan dengan kasus-kasus KKN lainnya, proyek-proyek pembangunan didaerah yang tidak transparan, cermin dari  kerakusan para pemimpin lambar ditengah penderitaan rakyatnya yang gagal panen kopi tahun ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun