Mohon tunggu...
Sobran Holid
Sobran Holid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pelaku usaha yang mengharapkan Indonesia lebih ramah terhadap rakyat kecil. toko onlinehttps://www.bukalapak.com/u/holids https://www.bukalapak.com/u/holids jangan lupa mampir bagi kompasianer dan pembaca yang membutuhkan sparepart motor .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tifatul sebut Nazaaruddin dalam Khutbahnya, pantaskah?

31 Agustus 2011   16:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:19 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada-ada saja  Pak  Menteri yang satu ini, selalu menjadi berita, dihari yang fitri ini dimana beliau bertugas  menjadi Khatib di mako Brimob Depok sempat-sempatnya menyebut nama Nazaruddin secara khusus , walau sebenarnya jamaahnya tidak hanya Nazar dan Keluarganya .

 

Kita sudah tahu Nazaruddin tersangka korupsi dengan segala aktingnya yang membuat publik binggung, tapi tidak lantas Pak Tifatul pada Moment Khutbah Idul Fitri  yang disaksikan ratusan jamaah dan disiarkan dibanyak media TV   walau hanya berita  harus menyebut personal.

Nazar bukan satu-satunya pelaku korupsi yang banyak ulahnya, masih banyak buronan kakap laiinya, termasuk kader Partai Pak Tifatul.

Seharusnya pesan itu tidak hanya untuk Nazar, tapi untuk semua pelaku korupsi, jangan sampai  moment Idul Fitri ini dicemari oleh khutbah yang bernuansa kepentingan pribadi atau kelompok.

Saya kira Pak Tifatul pada saat berkhutbah, bukanlah mewakili kelompok atau partainya, tapi sebagai pemuka agama  Islam entah apa itu partainya, sukunya atau seberapa banyak dosanya.

Pada  saat Tifatul menyebut Nama Nazar, para jamaah  terkesan mengejek Nazaruddin, saya kira itu tidak pantas, bagaimanapun seperti kata Tifatul " Sejengkal kita mendekat kepada Allah, Allah mendekat sehasta. Kalau kita mendekat sehasta, Allah akan mendekat sedepa, kalau kita berjalan menuju Allah, Allah akan berlari kepada kita. Artinya bahwa peluang kita untuk bertaubat memperbaiki diri itu masih terbuka," http://www.tribunnews.com/2011/08/31/tifatul-sempat-tak-akui-sebut-nama-nazaruddin-di-khutbah

Artiinya dipandangan Allah, sebesar apapun dosa kita selalu ada peluang untuk diampuni.  Lantas akankah orang yang dipermalukan didepan umum pada moment Idul Fitri  ini  bisa tersentuh hatinya?.

Urusan dia dengan Allah biarlah Nazar yang urus, urusan dia dengan penegak hukum biarlah KPK yang urus, urusan komunikasi biarlah Pak tifatul yang urus.

Saya kira, akan lebih bijak jika mengajak seseorang kejalan kebaikan dengan santun, karena memang itu ajaran Nabi dan rasanya Islam itu akan indah, jika tidak dicampur adukkan antara kepentingan pribadi /kelompok dalam  Dakwah.

Inilah penggalan Khutbah  Tifatul Sembiring yang  menyebut Nazaruddin:

"Wahai Nazaruddin, jangan dikira, kalau kita berbuat sesuatu Allah tidak lihat. Tak ada yang tahu kecuali Allah SWT. Tidak gugur satu daun, dan tidak gugur satu biji di kegelapan malam. Allah Catat, biji saja Allah catat, apalagi manusia. Seolah-olah dia tidak paham Quran, seolah-olah Allah tidak dekat dengan manusia, padahal Allah dekat dengan urat lehernya sendiri," .

Nah bagaimana menurut pandangan kompasianer, pantaskah Penyebutan Nama Nazarudin  secara Khusus Pada Saat Khutbah Idul Fitri.?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun