Mohon tunggu...
S Thoriq Musthofa Ahmad
S Thoriq Musthofa Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Merupakan Mahasiswa Akhir Universitas Darussalam Gontor, memiliki hobi memanah, berenang serta menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PMM Bagian dari Semarak Merdeka Belajar dan Sarana Menambah Relasi serta Wawasan Mahasiswa

31 Mei 2023   21:34 Diperbarui: 31 Mei 2023   22:05 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Sebagai Bagian dari Semarak Merdeka Belajar dan Sarana Gen Z Dalam Memproyeksikan Jati diri Serta Menambah Relasi dan juga Wawasan Mahasiswa Indonesia

Sebagai alumni dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kemendikbud Batch 2 Inbound Universitas Sumatra Utara, banyak sekali manfaat dan pengalaman serta terciptanya relasi yang baru yang telah penulis dapat dari program tersebut. 

Sebelum penulis ceritakan lebih lanjut mengenai pengalaman penulis mengikuti program tersebut, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu secara singkat apa itu Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) oleh MBKM.

Menurut laman resmi pusat informasi Kampus Merdeka Kemendikbud, Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) merupakan sebuah program mobilitas mahasiswa selama 1 semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia, sekaligus memperkuat persatuan dan keberagaman. 

Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan wawasan kebangsaan, kemudian Mengembangkan perjumpaan dan dialog intensif dalam keberagaman dan sikap saling memahami sehingga tercipta penguatan persatuan serta Memperluas dan/atau memperdalam pengetahuan akademis mahasiswa. 

Syarat syarat daftar program tersebut yang ditentukan oleh panitia pelaksanaan program tersebut terbilang cukup mudah karna tidak memerlukan tes bahasa Inggris atau menunjukkan sertifikat kemampuan bahasa Inggris, sehingga membuka kesempatan bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program tersebut.

Sebagai alumni PMM 2 Inbound Universitas Sumatra Utara (USU) Kota Medan, banyak sekali pengalaman, pengetahuan hingga wawasan kebangsaan dan juga kebhinekaan yang telah saya dapat melalui program tersebut, seperti mengenal budaya serta teman teman baru begitu pula bertemu dengan dosen dosen baru, lingkungan serta keadaan baru. 

Yang mana hal hal tersebut berbeda dari kampus asal penulis yang berlokasi di Jawa Timur Kabupaten Ponorogo yaitu Universitas Darussalam Gontor, yang notabenenya merupakan kampus yang berbasis pesantren.

Pada bulan pertama menjajaki kota Medan, kota yang penuh dengan budaya, ragam dan ras. Disana penulis merasakan apa itu toleransi karena banyaknya suku yang berada di kota Medan. 

Hebatnya, hal tersebut dapat dibuktikan dengan tidak adanya konflik antar suku yang terjadi di wilayah tersebut ketika penulis menjalankan program tersebut. Masyarakat yang ramah dan supel menjadi poin plus untuk menjadi bagian dari program yang sangat berkesan tersebut, sehingga membuat penulis segan dan ingin membuat relasi yang luas serta mengetahui lebih banyak kebudayaan di Kota tersebut. 

Program PMM tidak hanya berfokus pada perkuliahan saja, tetapi berfokus juga kepada kegiatan kebhinekaan yang bertujuan untuk menambah wawasan kebangsaan bagi para awardee. 

Disana peserta akan mendapat dosen pembimbing, dosen pembimbing dipilih oleh kampus penerima untuk memberi pengetahuan dan wawasan kepada para mahasiswanya, dosen tersebut tidak hanya berperan sebagai seorang dosen  yang mentransfer ilmunya kepada mahasiswanya saja, melainkan menjadi sosok yang mengayomi serta membimbing mahasiswa untuk selalu berperilaku positif dan semangat menuntut ilmu serta membangun relasi yang luas. 

Peran dosen pembimbing juga sangat krusial dalam menentukan suksesnya program tersebut, karenanya dosen pembimbing dituntut untuk menjadi seorang leader yang dapat di contoh oleh para anggotanya. 

Beruntungnya, penulis mendapat dosen pembimbing dengan karakter yang telah disebutkan di atas ketika melaksanakan program tersebut, yang mana merupakan sosok yang sangat insipratif sehingga bisa jadikan sosok yang menginspirasi untuk bekal penulis dan teman teman peserta PMM lainya dimasa depan. 

Kepada ibu Siti Nurahmi Nasution selaku dosen pembimbing kelompok 3 PMM 2 Inbound Universitas Sumatra Utara (USU) penulis ucapkan banyak terima kasih atas keloyalan, keistiqamahan dan juga nasihat dan juga tour menegelilingi Provinsi Sumatra Utara untuk mengenal jauh kebudayaan yang ada di Kota Medan dan sekitarnya serta energi positif yang selalu disalurkan kepada mahasiswanya. 

Pada awalnya kami tidak saling kenal antara peserta satu dengan peserta lainya, dikarenakan perbedaan latar belakang kampus asal masing masing dan juga agama. Hingga pada bulan terakhir penulis mengikuti program tersebut, kami telah menjalin sebuah pertemanan yang harmonis dan tempat untuk berbagi kebahagiaan yang berkesan. hal tersebut tidaklah mudah didapatkan ketika kita tidak mengikuti program program seperti itu. Mungkin bagi beberapa orang akan mudah, tetapi bagi penulis pengalaman tersebut tidaklah mudah untuk dicapai apabila tidak mengikuti program tersebut.

Pengalaman mengikuti program yang bekerjasama dengan lpdp dalam hal funding, juga membuat penulis dapat membangun jaringan relasi yang luas, karena dengan bertambahnya teman teman baru dan dosen dosen baru di kampus penerima, membuat penulis sadar akan pentingnya mempunyai jaringan serta relasi yang luas di masa ini. 

Kemudian tidak berhenti sampai situ saja, program PMM juga menjadi sarana bagi para awardee untuk bertukar pikiran satu sama lain dengan peserta lainya dari seluruh kampus yang ada di Indonesia. 

Dengan begitu, maka bertambahlah ilmu, wawasan kebangsaan, pengetahuan hingga kebudayaan dan juga pembentukan karakter serta jati diri yang lebih modern oleh gen z yang bisa didapat melalui program tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun