Ini bukan bercanda.
Simbah sungguh kesal karena tak bisa melihat apa-apa. Harusnya ia tidur saja layaknya kelinci lain jika diberi bius dosis normal. Apesnya, ia tak pingsan-pingsan juga.
Harusnya eternit itu dipasangi cermin, dong! RS internasional mbelgedhes. Bayar mahal, tapi ndak bikin puas. Wong di barbershop Madura saja biar cuma bayar ceban tapi pelanggan boleh lihat langsung kerjaan tukange liwat cermin ganda....
Saking jengkelnya Simbah akhirnya bikin keputusan take off.
Sebagian sukmanya ia pisahkan dari raganya. Perlahan, seperti kobra berganti kulit. Sakitnya bukan kepalang.
Begini, Sedulur-sedulur. Perjalanan astral, yaitu perjalanan yang melibatkan pengalaman seakan kesadaran beralih ke-luar-tubuh, dewasa ini telah dan sedang diteliti akademisi. Mereka psikiater, pelaku ritus babi ngepet, produser Hollywood, analis biokimia et cetera.
Perjalanan astral memang fenomena universal. Peradaban manapun menyimpan cerita terkait pengalaman ini. Bahkan syahdan bidang ini semakin giat dipelajari para punggawa dinas rahasia negeri jiran terdekat kita, Monarki Laut Selatan, karena dianggap metode spionase mengesankan.
Tapi jangan mudah percaya begitu saja, ya.
Bagi yang yakin perjalanan astral itu ada, tantanglah mereka yang tak percaya dan perjuangkanlah secara empiris. Ilmu teoretis maju bukan dengan cara membalsem dogma tetapi dengan melayani kritik. Survivalitas bergantung pada kesabaran para pendukung untuk membentengi diri dari kritisisme sembari menyusun dalil tak terbantahkan.
Makanya kata beberapa orang waras ilmu ekonomi, politik dan hukum kini almarhum. Ketiganya tak menjelaskan apa-apa lagi. Tak ada jawaban untuk pertanyaan kritis macam kenapa dunia timpang luar biasa begini, kenapa demokrasi justru menasbihkan tiran sableng yang hobinya memerangi orang miskin, dan kenapa hukum internasional ikut-ikutan motor bebek, berstandar ganda.
Bahkan fisika yang dulunya begitu eksak pun sudah ber-subjudul ”kuantum” dan ”astrofisika” di zaman ini. Kemayaan dan realitas tumpang-tindih tak karu-karuan di dalamnya. Macam gaibnya tarian elektron yang terbang mendekati kecepatan cahaya dalam orbit menggila di sekeliling tiap inti atom, atau seperti gaibnya genesis jagad raya ini sendiri, maka keajaiban dipaksa me-lumrah. Dan keajaiban selalu belum terperikan. Karenanya ia dinamai keajaiban.