Pastilah kita akan tergugah jika dapat mendengarkan musik yang digubah Raja Daud untuk  MAZMUR 23 :
...." TUHAN adalah gembalaku, takkan kekuranga aku.  Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang. Ia menyegarkan jiwaku, Ia menuntun aku di jalan yang benar  oleh karena nama-Nya.Â
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku ; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Semasa muda, Daud memainkan harpa dengan begitu indahnya sampai-sampai ia direkomendasikan kepada Raja Saul (Raja sebelum Raja Daud berkuasa) , yang kemudian mempekerjakannya.Â
Raja Saul sering merasa gundah dan resah, pikiran pikiran jahat sering datag ke dalam hati Raja Saul yang menyebabkan Raja Saul sering kali gelisah dan gundah gulana.  Saat seperti itulah Daud dibawa menghadap Raja Saul  dengan harpanya untuk bernyanyi dengan syair-syairnya serta  memainkan harpanya untuk menenangkan hati sang raja. Syair-syair yang indah dari Daud yang memuji Tuhan sebagai pelindung dapat memberikan kekuatan dan penghiburan dalam hati Raja Saul  dan keresahannya pun hilang.
Musik, yang sangat Daud cintai dan yang membuatnya bahagia.
Beberapa yang disalin dari Mazmur nya :
....." Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar ? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang ? "....
...." Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnnya berhasil...."
".... dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan ! Tuhan dengarkanlah suaraku ! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. Jika Engkau, ya Tuhan, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan ? Â Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. ...."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H