Para pengendara angkutan umum bercerita lebih pada harapan mereka agar Jokowi yang menang menjadi Presiden RI. Seseorang yang lebih terdidik di antara semua pengendara itu telah berucap, inilah sebuah dilema. Jika kita memilih, lantas apa akan ada perubahan?
Orang seperti ini sudah tercerahkan rasanya. Saya tak berminat mengajaknya diskusi. Saya hanya ia ingin mematikan AC dan membuka separoh kaca mabil agar saya dapat menikmati rokok. Saya tak menawarkannya rokok. Saya hanya ingin ia tak salah mengantar saya ke alamat lain. Argo menunjukkan tagihan belasan ribu. Saya beri ia Rp 20.000 sambil berucap terimakasih. Ia berlalu.
Sebelumnya saya merasa perlu ke alun-alun. AH, cerita mitos tentang pohon beringin kembar. Siapa lagi yang peduli saat ini tentang itu? Keasyikan saya menenggelamkan. Sejumlah kenderaan dibangun seperti mobil VW berjejer. Selebihnya ada yang sedang berkeliling degan penumpang. Musik yang begitu riang diperdengarkan. Penyewa sedang mengayuh VW berbinar itu. Tak ada niat saya mengenderai, kecuali mempertanyakan dalam-dalam, apa lagi yang akan mereka ciptakan besok dan luas untuk berjuang mempertahankan Jogja sebagai kota turis?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H