Mohon tunggu...
S Widjaja
S Widjaja Mohon Tunggu... lainnya -

Sharing ideas through writing.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Purple Heather

4 Maret 2016   18:35 Diperbarui: 28 November 2016   22:33 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan segenap kekuatannya, Anne mengangkat pedang itu tinggi-tinggi.
Satu hentakan keras – mata pedang yang sangat tajam itu menebas leher Svart Skygge.
Seketika itu pula ratusan senjata meluncur keluar dari tubuh Svart Skygge. Senjata-senjata itu seperti berjiwa dan bermata, langsung menghantam goblin-goblin itu tepat di titik kematian mereka. Dalam sekejap semua goblin itu tewas terkena senjata dari tubuh Svart Skygge.
Seorang våpen mester memang memiliki kemampuan memetakan posisi lawan-lawan mereka untuk kemudian melakukan serangan pamungkas. Hanya saja kemampuan tersebut membutuhkan konsentrasi tinggi serta energi yang besar. Dan biasanya saat kemampuan itu dikeluarkan, itu adalah saat terakhir hidup seorang våpen mester ketika ia membela sang majikan untuk terakhir kalinya di medan perang.

Anne memerhatikan mayat-mayat goblin itu. Para monster pembunuh itu mati tanpa sempat meninggalkan kastil ini. Seolah-olah para ksatria klan Branvold yang mati di medan laga ini tidak menginginkan musuh mereka pergi meninggalkan tempat ini hidup-hidup.
“Torbjørn! Torbjørn!” panggil Anne, “bisakah kau mendengarku?” Anne tahu beberapa våpen mester mampu bereinkarnasi – mereka yang telah mencapai tingkat kesadaran tertinggi, mereka yang seolah-olah telah menyatu dengan alam.

Tubuh tanpa kepala Svart Skygge jatuh tersungkur. Anne terkejut.
Tubuh monster itu rusak berantakan setelah melontarkan ratusan senjata.
“Maafkan aku, maafkan aku,” Anne terus-menerus berkata dengan gugup, penuh kesedihan.
Våpen mester adalah pendamping para ksatria. Mereka disumpah untuk selalu melindungi Tuan mereka. Ketika Torbjørn telah diubah menjadi monster Svart Skygge, tak ada jalan lain bagi Anne untuk menyelamatkannya selain membunuhnya.
Kini ia berharap Torbjørn akan bereinkarnasi – untuk kembali menemaninya.
“Bangkitlah Torbjørn! Jika kau adalah våpen mester yang ditakdirkan untuk menjadi pelindungku, bangkitlah!” Anne menangis sambil memeluk tubuh Svart Skygge yang tertelungkup kaku itu.

Ia telah mampu menyingkirkan kuasa kegelapan dari raga Torbjørn yang berwujud makhluk kegelapan itu. Perlahan-lahan mayat Svart Skygge memudar lalu hilang lenyap.
Anne bangkit berdiri memerhatikan tempat di mana sosok itu sebelumnya tertelungkup.
Dari tempat itu muncullah cahaya kemilau yang perlahan-lahan membentuk wujud seorang manusia – sosok bercahaya, transparan, dan bersayap – laksana malaikat.
Sepertinya Tron Sørensdatter sang penyihir kegelapan mengetahui Torbjørn memiliki suatu kekuatan tersembunyi, sehingga ia menculik dan mengubahnya menjadi monster tempur yang sangat kuat. Namun ia tidak mampu menemukan sumber kekuatan tersebut: pedang Hvit Torden, pusaka klan Branvold. Pedang yang hanya ada ketika dibangkitkan oleh orang yang berhak: pewaris sejati klan Branvold.
Sosok bersayap itu perlahan-lahan terbang mengangkasa meninggalkan Anne sendirian. Tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun. Tanpa menoleh sedikit pun.

Anne memandang kepergian sosok bercahaya itu dengan penuh kesedihan. Makhluk bercahaya itu terbang semakin tinggi hingga akhirnya hanya berwujud titik berkilauan seperti bintang.
Torbjørn telah pergi. Ia telah berhasil bereinkarnasi namun ia tetap pergi meninggalkanku sendiri.
Dadanya terasa sesak tatkala ia teringat kepergian Torbjørn enam bulan yang lalu. Våpen mester itu menghilang tanpa kabar berita.
Ketika kaupergi aku selalu berharap kau segera pulang.
Titik bercahaya laksana bintang di langit itu kini sudah lenyap.
Entah terbang ke mana Torbjørn saat ini.
“Kalau kau memang ingat padaku, kau akan kembali padaku … ” Anne mengatupkan kedua tangannya menggengam bandul di kalungnya itu. “… Lys Engel.”

TAMAT

#BelajarBareng ‪#‎AlurProgesif ‪#‎FiksiSongFC

Kisah selanjutnya: My Guardian Angel - Albatross, Purple Dragon

Catatan:

Hvit Torden (White Thunder): Guntur Putih – nama pedang pusaka klan Branvold yang diwariskan secara turun temurun. Hvit Torden mampu menahan tenung ataupun serangan sihir lainnya. Pedang pusaka tersebut juga mampu memunahkan ilmu sihir dari para penyihir kegelapan. Seperti pedang pusaka lainnya, Hvit Torden bisa memotong baja dan membelah batu karang. Hvit Torden hanya dapat digunakan oleh semua anggota klan Branvold tetapi kekuatan sesungguhnya akan muncul saat pedang itu digunakan oleh sang pewaris klan. Pewaris sejati Hvit Torden saat ini adalah Anne.

Lys Engel (Light Angel): Malaikat Cahaya. Makhluk ini merupakan perwujudan dari orang yang memiliki tingkat kesadaran (kekuatan roh) yang tinggi semasa hidupnya. Kekuatan roh dibentuk dari hasil latihan bertahun-tahun menempa karakter, mental, spiritual, dan fisik hingga eksistensi mereka seolah-olah menyatu dengan alam. Semakin besar kekuatan roh seseorang, semakin kuat kemampuannya ketika bereinkarnasi menjadi Lys Engel. Lys Engel umumnya tidak mengingat jati dirinya pada penghidupan yang lampau – hanya segelintir yang masih mengingat hal-hal tertentu yang melekat pada dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun