Bismillahirrahmanirrahim,
Siapa sih yang tidak ingin menjadi pengajar yang baik? Apalagi jika menjadi seorang pengajar yang bercermin pada mulianya akhlak dan pengajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Eits, menjadi sosok pengajar tidak hanya alih-alih menjadi sosok guru loh, teman-teman. Bagaimana pun, kelak kita akan menjadi pengajar generasi, yaitu seorang ibu.
Menjadi seorang ibu tentulah memerlukan bekal yang amat kuat. Memang kita tidak mendapat pembekalan ini dari dunia sekolah atau kuliah, namun setidaknya kita tetap berikhtiar belajar menjadi sosok ibu terbaik yang kelak akan mengajarkan generasi kita.
Kali ini, ada sedikit faedah mengenai kesempurnaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mengajar. Faedah ini disadur dari buku yang berjudul Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Sang Guru yang merupakan buku terjemahan dari kitab Ar-Rasul Al-Mu'allim wa Asaalibuhu fii At-Ta'lim karya Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah rahimahullah.
Sekilas Tentang Kesempurnaan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Dalam Mengajar dan Akhlak Beliau yang Agung
Kita senang berlama-lama bersama sang guru pertama dan Nabi ummi yang mulia ini, pada semua sisi petunjuk beliau dengan berbagai sarana dan tujuan. Beberapa halaman berikut ini tentu tidaklah cukup bagi kita untuk lebih banyak membahas metode beliau dalam mendidik dan mengajar. Adapun terkait tujuan besar yang dituju oleh guru besar ini, maka pembahasan tentangnya ada di tempat lainnya. Semoga Allah Ta'ala memberikan taufik untuk menyiapkannya.
Guru kebaikan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ini, sekalipun beliau orang yang buta huruf, tidak bisa membaca dan menulis, namun Allah Ta'ala telah mengaruniainya ilmu yang tidak bisa disamai oleh seorang manusia pun. Allah Ta'ala menyempurnakan kenikmatan kepada beliau berupa kepribadian yang unik, lengkap, dan tiada duanya. Allah menyebutkan kebaikan beliau dengan firman-Nya:
"Dan Allah telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui, dan karunia Allah sangat besar atasmu." (An-Nisa': 113)
Maka beliau bangkit untuk menyebarkan ilmu di kalangan manusia dan menyiarkannya di tengah-tengah mereka. Sejatinya beliau adalah guru kebaikan pertama di dunia ini, dalam hal bagusnya penjelasan, kefasihan lisan, kejelasan tutur kata, metode yang mengagumkan, kelembutan nasihat, spirit yang bersinar, kelapangan dada, kelembutan hati, melimpah belas kasihan, bijaksana dalam ketegasan, besarnya perhatian, tingginya kecerdasan, pengawasan yang maksimal, serta sangat ramah kepada manusia. Sampai-sampai beliau sendiri bersabda:
