"Tidak bisa Nak, saya tau keadaanmu, tapi semua yang ada di sini telah di data. Saya khawatir jika saya memberikannya kepadamu maka akan menimbulkan protes kepada atasan saya. Maaf, silahkan untuk meninggalkan antrean." Ujar petugas itu, nampak sekali dia tidak ingin beradu pandang dengan Faisal. Tentu saja hati siapa yang tidak akan luluh jika menghadapi pandangan mata yang mengiba dari bocah yang bahkan belum mengalami akil baligh.
"Tolonglah pak, saya yakin tuhan pasti mengizinkannya jika Bapak memberikannya kepada saya." Ucap Faisal lagi. Petugas itu hanya menggelengkan kepalanya. Faisal yang tentu saja merasa kecewa, dia langsung pergi meninggalkan tempat pengambilan zakat itu. Langkahnya gontai, dia terisak sadar akan apa yang diusahakannya sia-sia. Sebuah pemandangan yang cukup bertolak belakang dengan anak-anak disekitarnya. Mereka semua memainkan berbagai macam permainan, bahkan ada yang sampai menyalakan petasan.Â
Faisal menyeret langkah pulang, dalam hatinya Ia tidak pernah menyalahkan petugas tersebut. Toh bisa dikatakan itu bukan rezekinya. Dalam hatinya ia masih berkeyakinan bahwa Tuhan selalu menyiapkan jalan yang terbaik untuknya, meskipun saat ini dia sedang melewati jalan yang penuh dengan sampah, dengan suasana di kanan-kirinya penuh dengan pekikan hari raya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI