Mohon tunggu...
Mochammad Rizky Putra Pratama
Mochammad Rizky Putra Pratama Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu komunkasi dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Politisi dalam Pemilu

29 September 2021   19:56 Diperbarui: 29 September 2021   20:19 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi politisi dalam pemilu. Politisi adalah seseorang yang terlibat dalam politik, Politisi juga termasuk figur politik yang ikut serta dalam pemerintahan. Strategi politik sendiri diperlukan oleh politisi untuk menciptakan suatu cita baik dan menarik berbagai simpati untuk mendapat dukungan dari masyarakat. Strategi politik sendiri sangat dalam berbagai hal terutama pemilihan umum.

Pemilihan Umum (pemilu) menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum,bebas,rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Dalam Undang-Undang Dasar 1945, pasal 22E ayat (2) disebutkan: "pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah".

Pemilihan umum juga dapat didefinisikan sebagai salah satu cara dalam system demokrasi untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat ,serta salah satu bentuk pemenuhan hak asasi warga Negara dibidang politik.

Untuk melancarkan sebuah strategi politik yang akan digunakan para politisi harus memiliki sebuah dasar untuk menyusun strategi yang baik yaitu Komunikasi politik apa itu komunikasi politik? Komunikasi politik (political communication) adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah.

Dengan pengertian ini, sebagai sebuah ilmu terapan, komunikasi politik bukanlah hal yang baru. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara "yang memerintah" dan "yang diperintah". 

Selain itu komunikasi politik juga merupakan proses pengoperasian lambang atau symbol atau sistem komunikasi yang berisi pesan politik dari seorang atau kelompok kepada orang lain dengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara berpikir, serta mengaruhi sikap dan tingkah laku khayalak yang menjadi target politik (Dan Nimmo, 1989:120).

Faktor-faktor politik dari proses komunikasi politik meliputi:

1. Komunikator politik Komunikator politik adalah partisipan yang dapat menyampaikan atau memberikan informasi tentang hal-hal yang mengandung makna atau bobot politik.

2. Pesan Politik Pesan politik adalah pernyataan yang disampaikan baik secara tertulis ataupun tidak tertulis, baik secara verbal atau nonverbal, tersembunyi maupun terang-terangan, baik yang didasari atau tidak disadari yang isinya mengandung bobot politik.Yaitu bagaimana agar setiap pesan politik yang disampaikan dapat dimengerti oleh setiap anggota ataupun masyarakat.

3. Saluran atau Media Politik Sasaran atau target politik adalah anggota masyarakat yang diharapkan dapat memberikan dukungan dalam bentuk pemberian suara (vote) kepada partai atau kandidat dalam pemilihan legislative. (Hafied Cangara, 2009 hal 99).

Agar suatu konstestan/politisi dapat memenangkan pemilihan umum, ia harus bisa menarik simpati si pemilih agar para masyarakat berpihak dan dapat memberikan suaranya. 

Hal ini hanya dapat dicapai apabila politisi memperoleh dan mendapat dukungan yang kuat dari berbagai kalangan ataupun berbagai daerah. Para politisi perlu menyiapkan strategi yang matang agar visi, misi serta tujuan yang diinginkan tercapai dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat. 

Nah untuk memenangkan pemilu ini para politisi akan melakukan berbagai strategi untuk memenangkan pemilu maupun itu dengan cara yang bersih ataupun kotor. Namun tidak semua strategi tersebut diperlihatkan karena mungkin terdapat sisi gelap yang tidak bisa ditunjukan kepada masyarakat karena dapat mempengaruhi atau bahkan menghancurkan citra baik bagi figur seorang politisi tersebut yang telah di framing sedemikian rupa oleh media massa.

Berikut ini mungkin adalah beberapa strategi umum yang telah diketahui masyarakat dan strategi kotor yang mungkin dilakukan seorang politisi untuk mencapai kemenangan Seperti:

1.Penjabaran visi dan misi dari calon kandidat.

Penjabaran visi dan misi adalah salah satu hal yang wajib karena dalam penjabaran ini para calon  kandidat dapat menarik calon pemilih dengan memberikan janji janji manis kepada para pemilih nanti nya walaupun nanti pada akhirnya kita tidak tahu apakah para calon tersebut akan menepati janjinya atau tidak.

2.Pembentukan Tim Sukses dan Relawan.

Keberadaan tim sukses dan relawan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kontes politik. Untuk itu pembentukan tim sukses merupakan salah satu syarat yang tidak bisa dilupakan bagi para kontestan karena tim sukses sendiri nanti akan menggunakan segala cara untuk mempengaruhi berbagai calon pemilih.

3.Baliho dan Spanduk.

Strategi ini merupakan strategi yang sangat umum digunakan oleh kandidat dengan tujuan agar masyarakat atau pemilih dapat mengenali siapa calon kandidat yang akan dipilihnya dalam pemilihan nanti. 

Strategi ini tidak lain untuk bertujuan mempengaruhi dan mencari simpati para masyarakat atau pemilih. Contohnya seperti puan maharani yang menaruh banyak baliho di pinggir pinggir jalan maupun spanduk besar yang terpampang nyata dan terlihat jelas di jalan utama untuk memperbaiki citra buruk yang ia miliki.

4.Kampanye Politik.

Kampanye politik adalah sosialisasi secara berkelanjutan dalam skala besar kepada masyarakat atau calon pemilih yang bertujuan untuk mendapatkan simpati dan mendapatkan citra baik kepada calon pemilih. Kampanye politik dapat dilakukan dengan melalui media massa, interpersonal, serta organisasi. Dengan harapan para masyarakat atau calon pemilih nanti bisa terpengaruh dan meningkatkan jumlah pendukung.

5.Pembentukan Citra Kandidat Dengan Framing Media Massa.

Strategi ini dilakukan oleh calon kandidat dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi para calon kandidat akan berusaha berakting menjadi orang yang sebaik mungkin untuk kemudian diliput media massa seperti Televisi, Koran, dan media massa lainnya agar mendapat kesan dan pesan serta citra yang baik dari calon pemilih sehingga masyarakat terpengaruh dan memberikan suara nya untuk kandidat tersebut. Namun kita tidak akan pernah tau sifat asli dari calon kandidat karena mereka mungkin memiliki tujuan buruk atau bahkan propaganda politik  yang tidak kita ketahui.

6.Strategi Politik Uang.

Strategi ini adalah strategi yang illegal dan seharusnya tidak boleh dilakukan oleh para calon kandidat namun tidak bisa dipungkiri strategi ini memiliki kontribusi yang sangat besar dan bahkan pemilih tidak ragu ragu untuk menerima strategi ini untuk mendapatkan bantuan uang maupun barang.

Dengan strategi ini para calon kandidat akan memberikan bantuan berupa uang ataupun barang dengan tujuan mempengaruhi pemilih agar memberikan suara kepada si calon kandidat.

Para politisi sekarang ini tidak ragu ragu melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuannya baik itu cara bersih ataupun cara kotor.Oleh karena itu kita sebagai warga Negara yang baik yang mengerti hukum dan undang undang serta tau mana yang baik ataupun yang buruk harus dapat memfilter segala strategi diatas dan menjaga diri kita sendiri agar terhindar dari hal buruk dan dapat memilih politisi yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun