Indonesia adalah negara yang banyak memiliki keragaman budaya. Hal tersebut menjadikan Indonesia mendapat julukan masyarakat multicultural Namun karena beriringnya perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi, kebudayaan asing mulai masuk di Indonesia dan semakin menggeser kebudayaan asli Indonesia.
Kebudayaan asing yang saat ini tengah menjadi sorotan di Indonesia adalah kebudayaan dari Korea Selatan yaitu K-pop. K-pop adalah musik yang berasal dari Korea Selatan, genre musiknya pun beragam mulai dari R&B, POP, EDM Ballad dan masih banyak lagi. K-pop ini ditampilkan oleh sebuah grup laki-laki atau perempuan yang terdiri dari 3 sampai 12 anggota dan adapun yang 23 anggota, seperti grup BTS, Treasure, New Jeans, dan Le Sserafim.
Masuknya budaya K-pop ini memiliki banyak dampak yang ditimbulkan kepada fans K-pop. Kebanyakan masyarakat awam menilai bahwa menyukai K-pop merupakan hal yang tidak berguna dan membuang waktu, padahal banyak dampak positif yang ditimbulkan darinya.
Pemahaman Mengenai Aktivitas Sosial.
Aktivitas sosial adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama masyarakat di sekitar kita. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan adanya aktivitas ini.
Apabila seseorang memiliki keinginan untuk melakukan suatu kegiatan sosial, dimana apa yang dilakukan itu bertujuan untuk kepentingan bersama, maka serangkaian aktivitas tersebut tentu banyak memiliki dampak serta manfaat bagi masyarakat yang terlibat.
Bahkan kita semua tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup tanpa peran dan bantuan dari orang lain ehingga aktivitas sosial sangat penting dalam kehidupa manusia.
Upaya yang dilakukan fans Kpop terhadap aktivitas sosial.
Budaya fangirling tak hanya sekedar mencintai dan mendukung idolanya tetapi juga memiliki dampak yang positif dalam aktivita sosial bahkan di dunia politik.
Sebagai contohnya adalah budaya dari fandom ARMY yang merupakan sebutan bagi fans dari boygrup Bangtan Seonyendan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan BTS.
Sejak tahun 2017 lalu BTS dengan UNICEF melakukan kampanye “Love Myself”, yaitu sebuah gerakan anti bullying yang mempromosikan untuk mencintai diri sendiri. Dan tentunya ARMY dengan kekompakanya mengamplifikasikan hal tersebut dengan melakukan edukasi digital melalui media sosial Twitter dan juga turut meramaikan hastag #MatchAMillion #BlackLiveMatter.
Di Indonesia sendiri, ARMY juga banyak berkontribusi melakukan kegiatan sosial seperti donasi bencana alam hingga dukungan advokasi perempuan korban kekerasan. Dengan adanya aktivitas sosial yang positif dari ARMY ini, fandom pun memiliki pengaruh yang positif bagi masyarakat sekitar.
Seperti yang yang kita ketahui bahwa pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu, dunia olahraga Indonesia mengalami kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia akibat tragedi yang terjadi dan beberapa korban di antaranya masih anak-anak.
Sebagai bentuk simpati atas tragedi tersebut ARMY membuka donasi untuk korban dan keluarga dari tragedi yang terlibat. Donasi dibuka oleh ARMY Indonesia melalui platform kitabisa.com dan telah terkumpul sekitar Rp447 juta dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam. Donasi ini bukan hanya di buka untuk penggemar BTS saja, tetapi mengajak seluruh rakyat Indonesia yang ingin berdonasi. Fandom lain pun turut membuka penggalangan dana seperti NCTZEN, CARAT, ELF dll.
Rencananya donasi tersebut akan diberikan untuk keluarga korban sebagai modal usaha bagi yang kehilangan sosok tulang punggung keluarga dan anak-anak yang kehilangan orang tuanya.
Tidak hanya itu saja, ARMY Indonesia juga membuka layanan hukum dan help center untuk peyembuhan psikologis korban tragedi kanjuruhan. ARMY Help Center (AHC) akan selalu terbuka untuk mendengarkan cerita dari korban tragedi Kanjuruhan yang trauma dan kemudian akan diarahkan ke psikolog yang menjadi relawan di AHC.
Tidak hanya itu, di dalam dunia politik ARMY juga terlibat di dalamya.
Contohnya seperti pada Oktober 2020 lalu masyarakat Indonesia berbondong bondong melakukan protes terhadap pengesahan UUD Omnibus Law Cipta Kerja. Di tengah hebohnya penolakan Undang-Undang tersebut, ARMY muncul menjadi salah satu penggerak aksi tersebut. Diketahui ARMY mendominasi aksi tersebut di jagat media sosial Twitter, beberapa tagar seperti #DPRKhianatiRAkyat #MosiTidakPercaya, dan #TolakUUCiptaKerja, diramaikan oleh penggemar Kpop di twitter. Puncaknya, protes ini menjadi trending topik dunia. Tak hanya fans BTS saja tetapi fans dari grup lain pun juga turut meramaikan aksi protes tersebut.
Respon masyarakat terkait aktivitas sosial yang dilakukan fans Kpop.
Dengan adanya aktivitas sosial yang positif tersebut, banyak masyarakat lokal yang mengapresiasi dan menunjukan rasa terimakasih kepada para fans Kpop. Dari penggalangan dana untuk tragedy Kanjuruhan mendatangkan rasa sayang dari pecinta sepak bola. Salah satu cuitan datang dari akun @FauziSeptian yang memuji sikap ARMY.
“Btw seriusan saya baru tau, saya kira fans BTS Army itu cuman rajin donasi doang, tapi ternyata ada bantuan huumnya juga. Buat yang anti Kpop harus mikir 2x sih klo au nyinyir sekarang fans kpop punya abang2an baru yaiu supporter bola” tulisnya. Cuitan tersebut di retweet sebanyak 2000an kali dan mencapai 10,6 ribu likes.
Dalam aksi protes Omnibus Law juga banyak masyarakat yang memberikan dukungan kepada fans Kpop yang ikut menyuarakan protes tersebut. Seperti pada cuitan akun twitter @vickydddh yang berterimakasih kepada fans Kpop.
“Terimakasih kpd jutaan sobat Kpop Indonesia yg ikut menyuarakan kebusukan Omnibus Law, semangat klen luar biasa. Dari kemarin bantu nikin tagar sampai jadi trending topic dunia. Walaupun kalian tdk ikut tempur di lapangan, tp kalian tempur di medsos.
Hidup Buruh, Hidup Kpop” tulisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H