Mohon tunggu...
Rizka Khaerunnisa
Rizka Khaerunnisa Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mengumpulkan ingatan dan pikiran.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Cleaners", Benang Kusut dan Kerja Suram Moderator Konten Media Sosial

7 Oktober 2019   01:32 Diperbarui: 7 Oktober 2019   18:50 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Cleaners | Foto: sundance.org

Casey Newton membuat laporan panjang di The Verge soal kondisi moderator di Phoenix pada Februari 2019. Setelah itu, ia menerima banyak pesan dari para moderator-kontrak yang memiliki pengalaman buruk, paling banyak dari Tampa, Florida. Dari informasi narasumbernya di Phoenix, diduga kuat bahwa kondisi di Tampa lebih suram.

Pada Juni 2019, Newton akhirnya meluncurkan hasil investigasi outsourching di Tampa itu lewat The Verge. Muncul berita yang paling tak sedap. Seorang moderator berusia 42 tahun terkena serangan jantung saat bekerja di mejanya. 

Nyawanya tak tertolong. Peristiwa itu terjadi pada Maret 2018. Perusahaan di Tampa itu, Cognizant, lebih banyak bungkam dan hanya memastikan kepada para pekerja bahwa "semuanya akan baik-baik saja" sembari menyimpan kecemasan terhadap stabilitas dan dampak emosional yang dialami mereka.

Newton mewawancarai 12 mantan moderator dan yang masih menjalani kontrak kerja saat itu, juga manajer perusahaan di Tampa. Tiga mantan moderator bersedia membuka identitasnya kepada publik demi mendiskusikan kondisi yang terlanjur buruk ini. Seorang di antaranya, Shawn Speagle, mengalami PTSD (Post-traumatic Stress Disorder).

Selain trauma dan gangguan psikologis yang dialami karena melihat konten kekerasan sepanjang hari, mereka juga bercerita tentang lingkungan kantor yang tak sehat. 

Mereka diberi waktu istirahat dua kali 15 menit dan makan siang 30 menit, serta 9 menit per hari untuk "wellness time"--sekadar "bernafas" dan melepaskan beban emosional saat bekerja.

Kantor sering dalam keadaan kotor. Secara berkala, mereka menemukan upil, potongan kuku, dan pubic hair di sekitar meja kerja yang digunakan secara bergantian dari shift ke shift. 

Bagian yang paling menyedihkan, manajernya tertawa ketika mendengar aduan dari pekerja yang mengalami pelecehan dan ancaman kekerasan seksual. Sejak April, dua kasus diskriminasi telah diajukan ke Equal Employment Opportunity Commission--semacam komisi pemerintah yang mengurusi kasus ketidakadilan pada pekerja.

Itu baru secuil cuplikan yang saya comot. Belum lagi tentang protes para moderator di India karena menerima upah rendah sementara tekanan kerjanya sangat besar di Februari 2019 lalu. Anda bisa baca selengkapnya di Reuters. Berita tentang moderator di Filipina via Washington Post dan di AS via The Verge tadi (ini dan ini).

Jika Newton memberitakan soal kematian moderator outsourshing di Tampa, The Clenaers juga menyinggung itu pada akhir cerita. Seorang psikolog bercerita tentang penyesalannya karena gagal menyelamatkan nyawa seorang moderator. 

Ia berusaha membujuk perusahaan untuk menangani masalah ini sebanyak tiga kali, tapi diabaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun