Unsur kelima adalah metode dakwah, yang digunakan untuk memilih jalan atau cara agar tujuan dakwah dapat sampai kepada mad'u yang beragam. Terdapat tiga metode dakwah yang terkenal, yaitu bilhikmah, ceramah, dan diskusi.
Unsur keenam adalah efek atau pengaruh dakwah. Efek dakwah adalah hasil yang telah dicapai melalui dakwah yang disampaikan dengan teknik, metode, strategi, dan pendekatan tertentu.
Ruang lingkup dakwah melibatkan berbagai aspek, termasuk pendekatan, strategi, metode, dan teknik Dakwah. Pendekatan dakwah melibatkan cara pandang terhadap masalah dakwah, seperti aspek sosial, budaya, dan agama.
Strategi dakwah berkaitan dengan perencanaan dakwah yang dirancang, seperti aspek personal, rasional, dan spiritual. Sedangkan metode dakwah melibatkan pemilihan cara dakwah yang sesuai, seperti yang disebutkan dalam an-Nahl 125: dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Terakhir, teknik dakwah adalah praktik penggunaan metode dakwah dari awal hingga akhir.
Sasaran dari dakwah adalah umat manusia. Nabi Adam sebagai manusia pertama adalah seorang muslim, dan semua nabi adalah seagama. Nabi juga menyatakan bahwa para nabi adalah seperti saudara seayah, dengan agama yang sama yaitu Islam, meskipun syariat mereka berbeda.
Keberhasilan dakwah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pemanfaatan teknologi, pemilihan pendekatan, strategi, dan metode dakwah yang tepat. Namun, dalam praktiknya, pengembangan bahasa retorika dakwah juga sangat penting. Dalam pengembangan retorika dakwah, baik lisan maupun tulisan, penting untuk memperhatikan penggunaan bahasa baku, berbasis data, dan berbasis riset.
Ruang lingkup dakwah juga melibatkan hubungan dakwah dengan ilmu-ilmu serumpun lainnya, seperti sosiologi, antropologi, psikologi, politik, dan tentu saja ilmu retorika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H