Mohon tunggu...
Firman Fathur Rahman
Firman Fathur Rahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai tentang dunia jejepangan dan juga menyukai tentang geopolitik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Retorika dalam Berlisan dan Menulis

23 April 2024   22:00 Diperbarui: 23 April 2024   22:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin dan Firman Fathur Rahman (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tak hanya sebagai ilmu teoritik, retorika lebih menekankan pada ilmu praktik. Retorika merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana kita dapat berlisan dan menulis secara efektif. 

Dalam praktik Keterampilan retorika, dapat dilihat bagaiamana seseorang berpidato di depan banyak orang. Kita dapat melihat apakah bahasa, diksi, intonasi yang digunakan orang tersebut dapat membuat pendengarnya tertarik mendengar pidatonya.

Terkadang, seorang yang ahli retorika, dapat menyelipkan beberapan bercandaan dan Ice Breaking agar dapat menghibur dan mencairkan suasana,  serta beberapa kata-kata sindiran kepada beberapa orang. 

Tak hanya itu, seorang ahli retorika juga mengutip beberapa kata Nabi, filosof, atau ahli. Penceramah yang mahir dalam bertorika, sering kali menggunakan ayat al-Qur'an sebagai dasar teologis argument mereka.

Kemampuan penggunaan bahasa lisan ini terkadang dapat mempengaruhi perasaan pendengar. Pendengar  biasanya merasakan berbagai macam perasaan seperti marah,sedih, dan bahagia . Motivator, penceramah, dan provokator demo biasanya memiliki kemampuan retorika yang luar biasa.

Jika kita melihat secara tulisan, kemampuan seseorang terlihat ketika ia mengarang yang berisi fiksi maupun non-fiksi. Tulisannya Indah, mengalir, dan penuh makna.

Senada dengan kemampuan retorika lisan, retorika tulisan yang baik harus memenuhi prisnsip-prinsip retorika, prinsip tersebut seperti memaknai arti dari sebuah kata, frasa, dan kalimat dengan baik. Hal ini juga berlaku pada kemampuan dalam menggunakan tata Bahasa baku yang berlaku. 

seorang pengarang atau penulis yang ahli dalam retorika pada umumnya menguasai ilmu logika, seni, filsafat, dan ilmu kemasyarakatan.

Untuk menguji kekuatan retorika lisan seseorang bisa dengan berbagai metode. Salah satunya, dengan melakukan transkripsi bahasa lisan menjadi teks, apabila sedap dibaca, tersusun secara gramatikal, dan tak hanya pengulangan kata yang tak perlu. Sudah dipastikan orang tersebut memahami baik retorika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun