Di zaman perkembangan informasi dan teknologi, kita tentu akan sering berjumpa dengan istilah-istilah Generasi seperti Generasi X, Generasi Milenial, Generasi Z, dan sebagainya di kehidupan sehari-hari. Setiap generasi mendatang akan diberi nama berdasarkan alfabet Yunani. Istilah generasi sendiri digunakan untuk menggambarkan sebuah kelompok orang yang lahir dalam rentang waktu tertentu, yang memiliki perbedaan perkembangan finansial, teknologi, budaya, dan cara berperilaku. Hal ini disebabkan karena setiap generasi memiliki pandangan perspektif yang berbeda dikarenakan perbedaan peristiwa penting yang terjadi di masa mereka seperti perkembangan mesin industri, perkembangan internet, sosial media, dsb.Â
Perlu untuk anda ketahui bahwa Generasi Z sudah mulai tumbuh dewasa dan mereka akan segera mengambil alih kendali pada kegiatan industri, politik, dan lainnya dari Generasi Milenial. Namun setelah mereka, kini muncul generasi terbaru yang disebut Generasi Alpha.
Berdasarkan lembaga penelitian sosial di Australia oleh Mark McCrindle, Generasi Alpha merupakan anak yang lahir dari tahun 2011-2024, dengan angka kelahiran generasi Alpha sudah mencapai 2,5 juta kelahiran per minggu. Generasi Alpha adalah generasi pertama yang lahir di dunia digital, generasi yang sudah sangat akrab dengan teknologi digital sejak kecil, berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya yang terekspos akan teknologi lebih telat.Â
Meskipun di saat ini para ahli pasar dan pasar market belum terlalu memperhatikan Generasi Alpha, saya memiliki beberapa pemikiran terkait bagaimana masa depan Generasi Alpha kedepannya dan bagaimana mereka akan survive serta menciptakan peluang kerja.Â
Teknologi adalah Hidup
Generasi Alpha tentu akan lebih cepat diperkenalkan pada kehidupan digital bahkan sejak balita. Hal ini tentu sangat berbeda bagi generasi sebelumnya yang baru mengenalnya saat SD, SMP, SMA dan seterusnya. Dengan perkembangan teknologi yang sudah cepat dan semakin canggih, Generasi Alpha akan memiliki akses akan berbagai teknologi canggih dibanding kita. Mereka akan berekspektasi untuk berkomunikasi serta mengerjakan segala pekerjaan dengan simpel, cepat, dan praktis, menggunakan teknologi. Mereka tertarik dengan aplikasi yang sangat mudah digunakan dan mengharapkan segala sesuatunya disesuaikan dengan kebutuhan mereka bahkan untuk hal terkecil sekalipun. Salah satu contoh nyata dari hal ini adalah booming nya lifestyle belanja online di kalangan muda agar mereka bisa berbelanja secara simpel dan cepat.Â
Kehidupan Tanpa Kontak Mata
Salah satu hal yang sudah cukup dirasakan oleh hal ini adalah mereka akan lebih memilih komunikasi seminim mungkin tanpa kontak secara langsung (individualis). Gen Alpha akan menjadi generasi yang paling canggih dan namun juga menjadi generasi paling sedikit menghabiskan waktu mereka untuk berbicara langsung dengan yang lain. Mereka terutama akan memilih untuk berbelanja online dan kirim pesan melalui sosial media demi mengurangi kontak dengan dunia nyata. Sikap individualis inilah yang akan membuat mereka terkadang merasa kesepian  meskipun mereka terhubung dengan banyak orang di kehidupan online mereka.Â
Minimnya Soft Skill
Dengan bantuan teknologi yang sangat canggih, tidak menutup kemungkinan bahwa manusia akan semakin tergantung akan teknologi tersebut dan mulai berhenti melakukan hal tersebut secara langsung. Tidak sedikit anak zaman sekarang yang berasal mereka lebih tidak berguna karena minumnya soft skill. Hal ini terbukti dengan banyaknya anak zaman sekarang yang bahkan tidak tahu melakukan hal basic seperti mencuci baju, memasak, bahkan untuk sekedar berbicara secara langsung sudah menjadi tantangan bagi mereka.
Informasi Tanpa Filter
Mudah bagi Generasi Alpha untuk mencari dan menemukan informasi di sosial media, namun tidak jarang mereka akan menemukan konten yang tidak baik untuk mereka, apalagi untuk anak kecil seperti SARA, kriminalitas, seksual, dsb. Sosial media seperti TikTok dan YouTube Shorts tidak selalu mampu memfilter apa yang ada di platform mereka setiap saat. Hal ini yang membuat Generasi Alpha terkesan memiliki No-Filter, namun tidak sedikit dari mereka tidak tahu apa yang mereka lihat atau lakukan salah, akibat normalisasi yang dilakukan oleh sosial media tersebut serta generasi mereka.Â
Generasi Entrepreneur
Setiap generasi mulai saat ini tentu akan menjadi lebih berwirausaha dibandingkan generasi berikutnya karena mereka memiliki lebih banyak akses terhadap informasi, sumber daya manusia, dan sumber daya sejak dini. Dengan bantuan orang tua yang telah berpengalaman, perkembangan informasi, serta perkembangan teknologi yang lebih canggih, dan mampu menciptakan usaha dan produk yang lebih luar biasa dibanding generasi sebelumnya. Kita juga mungkin akan melihat banyak pengusaha Alpha memulai perusahaan lebih muda karena hal ini.Â
Tantangan Besar, Tanggung Jawab BesarÂ
Tidak bisa ditutupi bahwa dunia kita memiliki banyak masalah yang belum terselesaikan dan akan menjadi ancaman berat bagi generasi kedepan, salah satunya yaitu Generasi Alpha. Generasi Alpha harus bisa menghadapi banyak tantangan terbesar di dunia seperti pemanasan global, populasi manusia yang melonjak, krisis ekonomi, dsb. Namun, dengan bantuan perkembangan informasi dan teknologi yang makin cepat dan canggih, mereka mampu menikmati layanan pendidikan, kesehatan, dan berbagai hal lainnya dengan lebih baik. Generasi Alpha akan mampu menemukan dan menciptakan hal baru yang mampu membawa dunia kita kearah yang lebih baik.Â
Secara pemikiran, generasi Alpha dinilai memiliki pandangan yang lebih terbuka dan maju dari generasi sebelumnya. Dengan latar teknologi dan informasi yang lebih baik, mereka akan mampu menciptakan perkembangan luar biasa. Namun perlu juga bagi Generasi Alpha agar tidak terlalu tergantung akan teknologi, memfilter informasi yang ada, dan tetap mengembangkan komunikasi dan soft skill yang mereka.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI