Pembangunan kawasan wisata, pelabuhan, dan perumahan di daerah pesisir sering kali dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap proses pantai. Bangunan-bangunan di dekat garis pantai sering menghalangi jalur alami pergerakan sedimen, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara erosi dan sedimentasi.
salah satu contoh dampak negatif adalah reklamasi pantai, di mana sebagian besar area yang direklamasi mengalami abrasi yang parah karena hilangnya keseimbangan alami. Di sisi lain, pembangunan struktur pelindung pantai, seperti tembok laut, terkadang memperburuk masalah dengan mengalihkan erosi ke wilayah pantai lainnya.
2.2 Penambangan Pasir
Penambangan pasir secara berlebihan di pantai dan dasar laut dapat mempercepat laju erosi pantai. Pasir pantai memiliki fungsi penting dalam melindungi daratan dari gelombang laut. Ketika pasir diambil, pantai kehilangan lapisan pelindung alami, yang menyebabkan erosi semakin parah.
Beberapa wilayah pesisir di Indonesia telah mengalami degradasi ekosistem akibat penambangan pasir ilegal, yang tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga mengganggu kehidupan masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya alam di sekitarnya.
2.3 Deforestasi Mangrove
Mangrove berperan penting dalam menjaga stabilitas garis pantai dan melindungi wilayah pesisir dari erosi dan abrasi. Namun, banyak wilayah mangrove di Indonesia yang telah ditebang untuk keperluan perkebunan, tambak, dan pembangunan lainnya. Kehilangan hutan mangrove tidak hanya mengakibatkan peningkatan erosi, tetapi juga mengurangi keanekaragaman hayati dan merusak habitat satwa liar.
2.4 Pencemaran Laut dan Dampaknya Terhadap Ekosistem Pantai
Aktivitas manusia di wilayah pesisir tidak hanya mempengaruhi proses geologis dan hidrologis, tetapi juga berdampak pada kualitas lingkungan laut dan pantai. Pencemaran laut yang disebabkan oleh limbah industri, sampah plastik, dan limpasan pertanian menjadi masalah serius di banyak pantai Indonesia. Pantai yang terkontaminasi tidak hanya mempengaruhi ekosistem laut, tetapi juga merusak sektor pariwisata yang bergantung pada kebersihan dan keindahan alam.
Sampah plastik, misalnya, telah menjadi ancaman besar bagi kehidupan laut. Setiap tahun, jutaan ton plastik masuk ke lautan, sebagian besar dari daerah pesisir. Plastik ini tidak hanya mencemari pantai, tetapi juga masuk ke dalam rantai makanan laut, yang pada akhirnya dapat berdampak pada kesehatan manusia. Lautan yang tercemar juga mengurangi produktivitas ekosistem pesisir, seperti terumbu karang dan hutan mangrove, yang merupakan habitat penting bagi banyak spesies laut.
Seperti yang kita ketahui bagaimana proses pembentukan Pantai terjadi,jadi disini saya juga memberikan informasi apa saja Tantangan Pengelolaan Pantai di Indonesia
- Koordinasi Antar Lembaga