Mohon tunggu...
Rahmad Dede Yufani
Rahmad Dede Yufani Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Suka deadline

Menulis, membaca dan berpergian. Belum memiliki apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Teman dan Pasangan yang Se-frekuensi

30 Agustus 2021   22:22 Diperbarui: 30 Agustus 2021   22:28 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Apa kita perlu mencari teman atau pasangan yang seirama/se-frekuensi?

Aku: Banyak yang bilang bahwa kita harus mencari dan dapat teman yang se-frekuensi, karena mereka berparadigma bahwa teman se-frekuensi akan mudah menjalani hubungan atau  berinteraksi dengan teman tersebut. 

Selain menyenangkan, kita juga dapat sharing many things about what we talk, cause we in the same way or what we think is relateable each others. 

Ada juga yang berfikir bahwa jika kita berada di circle yang seirama, kita akan menambah semangat dan berfikir konstruktif untuk apa yang kta mau kedepannya. Dan, beberapa alasan lainya yang menyenagkan buat yang berhasil menemukan teman yang se-frekuensi. 

Di sisi lain, saya berfikir: bahwa menjalani sebuah perhubungan ataupun mencari relasi tidak perlu memiliki standar atau kriteria tertentu, karena memang itu tidak perlu. 

Dengan kita berbaur dengan manusia baru tanpa tanya latar belakang terlebih dahulu itu membuat kita tidak perlu mrmbuat "dinding" antara kita dengan mereka mereka, lebih baiknya lagi kalau kita membuat "Jembatan" bagi mereka. 

Dalam circle pertemanan yang seirama, kemungkinan akan terjadi kompetisi di dalam lingkaran tersebut, kendati mereka saling support satu sama lain. 

Tapi, di sisi lain kemungkinan atau pasti akan terjadi perasaan menjatuhkan, karena satu lingkaran tersebut pasti salah-satu dari mereka ingin menang dan ingin diakui eksistensi-nya dalam lingkaran pertemanan tersebut. Itu sebenarnya baik, karena mereka saling mendorong satu sama lain untuk berhasil mencapai suatu target. 

Tetapi, lagi, sifat ambisius yang tercipta dari dorongan teman se-frekuensi akan membuat kita lupa akan diri sendiri. Berbeda dengan teman tak seirama, di mana mereka memiliki different background yang relative memiliki gairah yang tidak sama dengan kita. Timbul pertanyaan seperti ini: Untuk apa berteman dengan orang yang tidak bisa mengerti apa yang diinginkan? 

Apa mereka bisa memahami apa yang aku rasakan atau Apa mereka bisa menyelesaikan masalahku? Jawabannya; Mereka TIDAK bisa melayani semua hal yang kamu mau. Tujuan berbaur dengan manusia baru yang berbeda itu adalah untuk mencoba mengerti apa yang terjadi dalam sebuah perbedaan. Mengerti untuk belajar respect and tolerant. 

Kita perlu memiliki pandangan di luar gairah-mu dan mencoba berbaur dengan mereka yang memiliki sudaut pandang berbeda akan makna kehidupan.  Kita bisa menemuka hal-hal yang mungkin tiak dapat kita temui di lingkaran pertemanan yang se-frekuensi, kita sadar bahwa gairah kita berbeda, tapi kita bisa saling berbagi cerita atau pengalaman yang mungkin, ya, tidak perlu kita dengarkan, tetapi, ternyata menarik untuk didengarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun