Mohon tunggu...
Rahmad Dede Yufani
Rahmad Dede Yufani Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Suka deadline

Menulis, membaca dan berpergian. Belum memiliki apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Teman dan Pasangan yang Se-frekuensi

30 Agustus 2021   22:22 Diperbarui: 30 Agustus 2021   22:28 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Tanpa kita sadari berada di zona yang berbeda membuat kita merasa penasaran terhadap hal-hal yang belum pernah kita pikirkan. 

Kesimpulan yang saya dapat ambil adalah: Sebagai manusia hendaklah berani berbaur atau berintegrasi dengan manusia yang mungkin selama ini kita anggap memiliki "bad attitude"eh, ternyata di luar anggapan kita. Selama ini kita termakan stereotype or stigmatize oleh orang. 

Mungkin salah satunya adalah orang yang berada lingkaran pertemanan-mu yang se-frekuensi. Pasti ada. Entah kita menyadari atau tidak, kemungkinan ada satu orang yang nenberi stigma ke satu orang atau kelompok. 

Saya yakin bahwa kita tidak tidak diwajibkan mencari teman atau pasangan yang seirama/se-frekuensi, itu menurut saya. Jika berunutng, anda akan mendapatkannya. Tidak usah dicari. 

Dengan berbaur kemudian menciptakan integrasi yang kuat, maka di situ ada kekuatan positif yang besar. Saya yakin juga, dengan kita bekerja sama dengan manusia yang berbeda dan kemudian timbul kepercayaan antara satu sama lain, maka kita akan menciptakan perubahan yang nyata. 

Kita tidak perlu menjadi satu, yang kita inginkan adalah bersatu, bergotong-royong dan saling membahu. Kita patut bersyukur atas lahirnya keberagaman di Indonesia. 

Dengan adanya kemajemukan yang lahir kita dapat bersatu, walaupun kita memiliki banyak perbedaan. Kalo boleh mengutip pepatah dari Gus Dur yang bunyinya: "Kemajemukan harus bisa diterima tanpa adanya perbedaan" begitu kiranya ucapan dari Bapak Pluralisme Indonesia.

Sekali lagi, saya tekankan bahwa dengan adanya perbedaan yang saling melengkapi akan terjadi keharmonisan di dalam perbedaan. Itu sepertinya berlaku juga mengenai pasangan, tetapi yang terpenting sekarang adalah menjalin relasi dan bekerja sama.

Kelak saya akan membahas tentang seorang pasangan yang memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi pasangan tersebut layak untuk menjadi alasan kenapa saya harus berjuang? (Sama sekali tidak nyambung hehe)

Terlepas dari semua itu, yang terpenting adalah tindakan dan mencoba memulai.

Kurangi kompetisi, perbanyak kolaborasi. Kata-kata tersebut cocok sekali dengan Keberagaman yang dimiliki Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun