Mohon tunggu...
Ryu AgapeKinayashi
Ryu AgapeKinayashi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Harmoni dalam Keberagaman

21 November 2024   22:13 Diperbarui: 21 November 2024   23:07 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Musik telah menjadi medium yang menghubungkan kami, memecah rasa canggung, dan menciptakan kebahagiaan yang tak terlupakan. Di malam harinya, acara pentas seni berlangsung dengan meriah. 

Kami, siswa Kolese Kanisius, tampil membawakan lagu-lagu dari Dewa 19 dan Kanisius, yang membuat suasana semakin hidup. Ternyata, pesantren bukan hanya tempat untuk belajar agama, tetapi juga tempat di mana kreativitas dan kebersamaan berkembang.

Walaupun fasilitas di pesantren cukup sederhana, saya merasa nyaman dan diterima dengan hangat. Tempat tidur yang sederhana dan makanan yang sederhana namun lezat, membuat saya merasa cukup baik selama menginap di sana. Keramahtamahan para santri membuat saya merasa seperti di rumah sendiri. 

Mereka saling membantu, menghargai, dan selalu berusaha menciptakan suasana yang penuh kebersamaan. Hal ini memberikan kesan yang mendalam bagi saya tentang betapa pentingnya rasa saling menghormati dan peduli terhadap sesama.

Ekskursi di Pesantren Al-Mizan mengajarkan saya banyak hal. Salah satunya adalah bahwa kehidupan yang penuh keberagaman bukanlah suatu hambatan, melainkan sebuah anugerah. Keberagaman memberi kita kesempatan untuk belajar, untuk menghargai perbedaan, dan untuk membangun kebersamaan. 

Dalam kesederhanaan, saya melihat bagaimana santri-santri hidup dengan penuh kebersamaan, saling mendukung, dan saling menghargai. Melalui pengalaman ini, saya semakin yakin bahwa toleransi dan kerja sama adalah kunci untuk membangun kehidupan yang harmonis di tengah masyarakat yang beragam.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, "Kita harus menjadi perubahan yang ingin kita lihat di dunia ini." Jika kita ingin melihat dunia yang lebih damai dan harmonis, kita harus memulai dengan diri kita sendiri. Ekskursi ini menjadi titik awal bagi saya untuk terus berusaha menciptakan perubahan, untuk menjalin persahabatan, dan untuk menjaga kerukunan di tengah keberagaman yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun