Ning Ita. Siapa yang tak mengenal sosok perempuan cantik, mungil dan tangguh ini. Ia adalah wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto, yang telah satu setengah tahun memimpin di Bumi Majapahit.
Geraknya yang cepat dalam membangun ekonomi pariwisata. Keuletannya dalam memberdayakan masyarakat sebagai ujung tombak perdagangan. Yang selalu marah, ketika ada remaja bolos dan tak patuh kepada orangtua. Tak heran ia memiliki julukan sebagai Ibu e arek-arek Mojokerto.
Dan tepat hari ini, perempuan yang memiliki nama lengkap Ika Puspitasari, ingin berbagi kebahagiaan kepada warganya. Kepada para driver ojek online, tukang becak serta pemulung, ia memberikan sembako berupa bahan makanan pokok dan nasi kotak. "Saya ingin berbagi senyum kebahagiaan dengan mereka, yang memiliki penghasilan harian," imbuhnya.
Pemberian sembako kepada para driver ojek online, tukang becak dan pemulung, merupakan bentuk syukur atas bertambahnya usia ke-41 tahun. Ditemani suami tercinta, Supriyadi Karimah Saiful, Ning Ita membagikan ratusan sembako di halaman rumah dinas yang kerap disebut sebagai Rumah Rakyat.
Ada 410 sembako, 750 nasi kotak dan ratusan masker serta hand sanitizer yang disiapkannya dalam tasyakuran kali ini. Ning Ita pun, nampak larut dalam kebahagiaan. Senyumnya terlihat merekah di antara para tamu undangan. Ada Kepala Bappeko Agung Moeljono, Kepala Dinas Pendidikan Amin Wachid, Kabag Humas dan Protokol Hatta Amrullah, Plt Bagian Perekonomian Sekdakot Ani Wijaya dan para insan pers yang turut hadir.
"410 sembako itu, merefleksikan umur saya saat ini. 41 tahun, yang penuh makna kebahagiaan bersama suami tercinta, anak-anak yang hebat dan mandiri. Serta warga Kota Mojokerto yang selalu mendukung saya. Terimakasih untuk semua kebahagiaan ini, saya sangat bersyukur," ungkap Ning Ita.
Usai acara tasyakuran dan pembagian sembako kepada para driver ojek online, Ning Ita pun bergegas membagikan sembako kepada lainnya. Dengan mengendarai motor Vespa bersama suami, ia pun mengelilingi setiap sudut kota mencari tukang becak dan pemulung. Mulai dari Alun-alun Kota, Jalan Majapahit, Jalan Residen Pamuji hingga Stasiun KA.
"Di masa pandemi Covid-19 seperti ini, kami ingin membantu meringankan beban mereka yang secara tidak langsung terdampak, dengan memberikan sumbangan berupa bahan makanan pokok. Semoga, melalui pemberian ini dapat meringankan beban mereka," harap Ning Ita.
Kota Mojokerto, merupakan kota terkecil di Indonesia. Meski kecil daerahnya, kecil wilayahnya, padat penduduknya, Ning Ita selalu bertekad untuk menumbuh kembangkan Kota Mojokerto menjadi kota yang berdaya saing, mandiri, adil, makmur, sejahtera dan bermartabat.
Daerah yang terus berkembang dengan seni budayanya. Membangkitkan kejayaan era Majapahit, yang dikemas dengan konsep kekinian. Semuanya tertuang dalam Spirit of Majapahit, yang selalu digaungkan oleh Ning Ita selama ini. "Kami ingin, Kota Mojokerto ini tumbuh. Kota kecil yang moncer," tegasnya.