Perkembangan digitalisasi di era yang serba modern seperti ini, seakan mengembalikan memori saya beberapa tahun silam. Generasi yang lahir tahun 1980-an atau mungkin sebelumnya, merupakan generasi yang beruntung, bahkan bisa dibilang paling beruntung.Â
Karena saya yakin, semua generasi 80-an paling terasa mengalami 'loncatan' teknologi yang sangat mengejutkan di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini. Kendati demikian, generasi 80-an lah yang bisa menerima kenyataan perkembangan teknologi seperti ini dengan kondisi 'sempurna'.Â
Kalau diingat lagi, perubahan teknologi ini begitu kentara. Jika dulu, sebagian dari generasi 80-an bahkan 70-an masih bisa menikmati lampu minyak, lampu teplok atau oncor, tapi ini generasi milenial atau generasi sekarang bisa menikmati berbagai jenis lampu tanpa perlu repot. LED (Light Emitting Diode), misalnya.
Di jaman seperti ini, semua jenis teknologi mulai berlomba - lomba. Jika dulu kita generasi 80-an memerlukan tape recorder untuk merekam lagu favorit yang hanya diputar di radio. Atau, harus pinjam kaset ke teman karena tak mampu membeli dan terpaksa 'membajak' -nya dengan kaset pita yang kadang kala mbulet.Â
Kini, cukup menggunakan smartphone semua lagu yang ingin diputar bisa dimilik dengan satu kali sentuh. Kecanggihan gadget saat ini, tak sebatas itu. Karena pelbagai permainan, juga disediakan. Mau permainan jenis apa saja, bisa dimiliki. Bahkan, tanpa kita sadari kebiasaan nge-game juga bisa dilakukan di kamar mandi.
Coba kalau jaman dulu. Generasi 80-an hanya tau jenis - jenis permainan yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan permainan tradisional. Generasi dulu, tak pernah rewel kalau mau bermain. Cukup, lompat tali, petak umpet, gobak sodor, kelereng, egrang dan masih banyak jenis permainan lainnya.
Kemudahan teknologi yang terus bertransformasi seperti sekarang, seakan ingin memudahkan semua orang dalam memanfaatkannya. Di era revolusi industri 4.0, kemudahan, demi kemudahan, terus diciptakan. Misalnya saja, memudahkan pengguna teknologi hanya bermodalkan gadget.
Hal inilah yang diterapkan oleh Bank Central Asia (BCA), dalam 'memuaskan' pelanggan setianya. Dari tahun, ke tahun, BCA terus mengembangkan teknologinya. Jika tahun 1990, nasabah baru merasakan fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM) saja. Tak butuh lama untuk BCA merumuskan pelbagai teknologi mutakhirnya.
Tepatnya, di tahun 2000-an, kita diberikan loncatan teknologi yang super drastis. BCA memperkuat dan mengembangkan produk dan layanan, terutama perbankan elektronik dengan memperkenalkan Debit BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA, mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain-lain.
Kemudian tahun 2010 - 2013, BCA memperkuat bisnis perbankan melalui pengembangan produk dan layanan yang inovatif. Diantaranya aplikasi mobile banking untuk smartphone terkini, layanan penyelesaian pembayaran melalui e-Commerce, dan mengembangkan konsep baru Electronic Banking Center yang melengkapi ATM Center dengan tambahan fitur-fitur yang didukung teknologi terkini.
Pengembangan itu, terus berlanjut di tahun 2017. Dimana BCA mengembangkan lebih lanjut kapabilitas di bidang digital banking, seperti penyempurnaan pada Klik BCA, m-BCAÂ dan aplikasi Sakuku. Pengembangan alat pembayaran tanpa kartu menjadi salah satu prioritas BCA. Hingga di tahun 2019 ini, kemudahan pelbagai fitur telah disempurnakan oleh BCA.
Seperti, pembuatan rekening baru secara online melalui gadget, QRku, One klik, widget keyboard, Sakuku, dan masih banyak fitur yang telah disempurnakan oleh BCA. Kemudahan ini, membuktikan bahwa BCA tak main - main dalam meningkatkan pelayanannya demi kepuasan pelanggan setianya.Â
Contoh kemudahan yang sangat menonjol dari BCA adalah membuka buku tabungan tanpa harus mendatangi kantor cabang atau pun kantor pembantu. Cukup Buka tabungan di BCA mobile menggunakan gadget yang terhubung dengan aplikasi. Nasabah, Buka tabungan bisa di mana saja tanggal merah sekalipun.Â
Caranya, unduh mobile banking BCA di smartphone. Setelah itu, aktifkan layanan tersebut. Jika telah aktif, nasabah bisa memilih fitur Buka Rekening Baru. Kemudian ikuti langkah - langkahnya sesuai dengan petunjuk. Namun, sebelum memulai alangkah baiknya anda mempersiapkan beberapa dokumen pendukung seperti KTP, Foto diri, tanda tangan dan NPWP. Pokoknya, dibikin simpel aja.
Untuk mendapatkan sebuah rekening baru, terbilang sangat mudah dan dapat dipahami. Karena, sebelum  mengisi data diri secara digital, nasabah akan diperkenankan memilih jenis tabungan yang mau digunakan sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu, nasabah diperkenankan mengisi data diri, fasilitas produk, dan verifikasi data melalui panggilan video call yang dilakukan oleh customer service. Itu artinya rekening baru anda siap digunakan. Lebih jelasnya lihat di sini Buka Tabungan di BCA mobile #dibikinsimpel di Smartphone
Dulu, supaya bisa membuka rekening baru, nasabah wajib dan harus mendatangi kantor cabang terdekat, dengan membawa pelbagai berkas dokumen yang dibutuhkan. Belum lagi, harus mengantre panjang bersama orang - orang  saat jam kerja aktif, kerepotan inilah yang membuat BCA akhirnya meluncurkan formula jitu yang Dibikin simpel untuk kepuasan pelanggan.
Nyatanya, cara yang dibuat BCA terbukti efektif. Dikutip dari CNBC Indonesia, pelanggan BCA yang masih memanfaatkan kantor cabang sebagai tempat transaksi turun drastis jumlahnya. Bayangkan, hanya tinggal 1,8 persen nasabah yang memanfaatkannya.
Namun dibalik angka penurunan itu, yang paling mencengangkan adalah jumlah nasabah yang memanfaatkan mobile banking dan internet banking mencapai  75 persen. Dan 23 persen lainnya memanfaatkan ATM sebagai alternatif lainnya. Ini artinya, BCA telah sukses menarik perhatian nasabah untuk 'melek' teknologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H