Mohon tunggu...
Rorry Nurmawati
Rorry Nurmawati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Freelance writer || I love and passion for photography || If you have any question, please let me know at aslirorry@gmail.com or DM Instagram @ryrorry_

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Letakkan Amarahmu, Lalu Lakukan Tiga Hal Ini

26 Mei 2019   23:47 Diperbarui: 26 Mei 2019   23:51 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meluapkan emosi, adakalanya sangat membantu meredakan perasaan yang kacau. Terlebih, ketika emosi dikelola dengan cara liar tak jarang membuat hati ini kembali membaik dengan cepat. Namun, tak jarang ketika meluapkan emosi sesaat, ada rasa sesal diakhir cerita.

Lalu, bagaimana kita bisa mengelola amarah supaya tidak berdampak pada hal-hal negatif. Yang pertama, mencoba mengingatkan diri sendiri bahwa saat marah tidak boleh menyakiti orang, baik perbuatan maupun perkataan. Lalu, pergilah ke kamar mandi untuk berwudu.

Selanjutnya yang kedua, beristigfarlah dengan tenang. Kontrol emosi dengan bacaan lafadz allah. Setelah itu, salat dan berdzikir. Kemudian tutup dengan membaca al-quran. Dengan kita pasrahkan semua emosi dan amarah kepada-Nya, insyallah secara perlahan rasa marah yang semula meletup-letup akan kembali hilang.

Dan yang terakhir, tarik nafas secara perlahan. Tenangkan pikiran, dan buat senyaman mungkin. Setelah itu, gunakan perkataan dengan nada rendah kepada orang lain untuk memberitahukan tentang perasaan kita dan apa yang kita harapkan.

Saya jadi ingat beberapa waktu lalu, ketika perasaan ini begitu kacau, emosi jiwa yang tak terkontrol. Dimana momentum bulan Ramadan yang harusnya saya jalani dengan nikmat, khusyuk dan suka cita, tiba-tiba harus tercemari oleh rasa marah.

Seketika saya langsung terdiam. Beristigfar, dan bergegas mengambil wudu. Saya mencoba mengontrol diri ini, supaya tidak merugi terlebih di bulan Ramadan seperti ini. Apalagi, saya paling gampang jika emosi pasti langsung tersulut. 

Saya pun tersadar akan sesuatu hal. Dimana, ketika kita bisa mengelola rasa marah menjadi perilaku baik, makan jelas akan mendapatkan manfaatnya. Namun sebaliknya, jika rasa marah dibiarkan liar maka akan mendatangkan kerugian.

Contoh paling kecil adalah saat seorang teman tak sengaja membawa korek milik si A. Namun karena perilaku yang sering dilakukan oleh si B tersebut terhitung tak hanya sekali, si A pun lantas marah dan terbawa emosi dengan mengeluarkan kata-kata kotor.

Padahal, jika si A bisa mengerem masalah kecil seperti tersebut, niscaya ia tak akan gampang terbawa emosi. Karena sebenarnya, kunci utama supaya kita tidak gampang marah adalah dengan mengontrolnya sendiri. Semoga bermanfaat, salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun