Sejak memiliki dua keponakan yang doyan sekali makan es krim, saya pun mulai memanjakannya dengan memberi jatah "preman" buat mereka setiap kali bertemu. Dulunya, saya selalu membeli es krim tanpa memperdulikan merek. Karena, bagi saya semua es krim itu sama saja untuk takaran anak-anak.
Tapi ternyata saya salah. Setiap kali saya membelikan es krim dengan merek tertentu, keponakan pertama kerap kali protes karena tidak sesuai dengan seleranya. Hingga akhirnya, bocah enam tahun itu mengajak saya ke sebuah minimarket untuk menunjukkan es krim yang sesuai dengan lidahnya.
Kagetlah saya ketika ia menunjuk es krim Campina dengan varian rasa Hula Hula. Dalam hati, saya pun bergumam "Lah, kok selera bocah ini sama seperti saya. Aah, ini anak memang selera lokal sekali, mirip tantenya. Heheh," padahal saya tahu betul, dua ponakan ini suka sekali sama Spiderman dan Spongebob. Tapi yang dipilih, justru diluar dugaan.
Tak jarang kami harus menyembunyikan es krim tersebut di tempat rahasia di antara tumpukan makanan di lemari pendingin. Ini tidak lain untuk mengelabuai pandangan setiap orang yang ingin mencari stok es krim yang sudah melegendaris ini.
Bayangkan ibarat harta karun, saya harus rela membungkus es krim dengan kantong plastik hitam kemudian di taruh ke dalam tumpukan daging-daging mentah. Kelakuan "aneh" ini semata supaya es krim favorit tidak ditemukan oleh tangan-tangan jahil. Mohon jangan ditiru ya, keanehan ini hanya dilakukan oleh ahlinya!! Hehe
Saat tahu Campina mengeluarkan rasa lokal Indonesia, saya pun langsung mencoba tanpa pikir panjang. Dan benar saja, es krim Hula-Hula ini mengingatkan saya pada es potong yang pernah eksis pada era 80-an.
Aah nikmatnya, dalam satu kemasan mungil Campina saya menemukan kenangan masa kecil. Saya serasa ditarik kebelakang, bernostalgia dengan es krim potong yang dulu sering dijual dengan harga 500 perak.
Es krim tiga rasa seperti stroberi, vanila dan coklat yang dikerok menggunakan sendok kecil, lalu ditaruh ke dalam cone ice cream hanya dibandrol harga Rp 2000 saja. Sangat murah untuk kantong anak-anak di kampung saya.